Dua PRJ Bikin Retak Hubungan Ahok dan Djarot

Dua PRJ Bikin Retak Hubungan Ahok dan Djarot
Pesta kembang api mewarnai pembukaan gelaran Jakarta Fair 2015 di Jakarta (29/5/2015). (VIVA.co.id/Muhamad Solihin)

Harmonisasi duet Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, dengan Wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, sedang terganggu. Retaknya hubungan duo pemimpin Ibu Kota itu, dipicu dari perhelatan tahunan bernama Pesta Rakyat Jakarta (PRJ).

Seharusnya PRJ jadi ajang kemeriahan bagi masyarakat untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke-488, apalagi dirayakan di dua tempat. Namun, baru saja dimulai, PRJ malah jadi lahan konflik baru bagi Ahok.

Tahun ini, PRJ serentak berlangsung di dua tempat. Pertama, seperti biasa, berlangsung di arena JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Sedangkan yang satu lagi, dan baru kali ini pertama terjadi, berlangsung di Senayan.

Nah, PRJ yang baru itu yang membuat hubungan Ahok dan Djarot terlihat tidak akur. Awalnya, Ahok memang tak langsung menunjuk Djarot karena masalah duo PRJ itu.

Dia hanya melayangkan tudingan bahwa Djarot telah membela panitia penyelenggara PRJ Senayan, padahal penyelenggaraannya kacau balau. "Pak Djarot ini dia pikir mau menolong yang kecil. Dia enggak tahu saja kalau yang kecil banyak juga yang main di kita," ujar Ahok.

Ahok melampiaskan kekesalannya dengan menyebut panitia PRJ Senayan telah memanfaatkan kehadiran Wagub Djarot dalam peresmian untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dari pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Jakarta.

PRJ Senayan 2015 dihelat sebagai bentuk perayaan dalam rangka menyambut HUT DKI Jakarta yang ke-488. PRJ Senayan awalnya menjanjikan para pelaku UMKM untuk mendapatkan lahan secara gratis tanpa biaya pungutan apa pun.

Tapi, pada kenyataannya, panitia penyelenggara masih menarik pungutan kepada peserta antara Rp2 juta hingga Rp8 juta untuk satu kios.

"Sekarang kan pedagang dirugikan, ditarik Rp 2 juta dan listrik semua enggak dipenuhi. Makanya saya bilang ke Pak Wagub, kita sudah pernah coba di Monas waktu sama Pak Jokowi. Jadi ini semua main manfaatin kita. Cari duit doang," ujar Ahok.

"Dia (panitia PRJ Senayan) pintar itu resmiin dan catut nama Pemprov supaya banyak orang mau ikut. Duit orang diambil, kan kurang ajar," kata Ahok.

Sementara itu, Djarot Saiful Hidayat, rupanya tak hanya bisa diam saja dengan tudingan tanpa dasar yang dilayangkan rekannya di pucuk pimpinan Ibu Kota Jakarta itu.

Mantan anggota DPR yang juga mantan Wali Kota Blitar itu menjawab semua tudingan Ahok dengan dingin dan berdasar.

Djarot mengatakan, kasus PRJ Senayan hanya sebuah kesalahpahaman. Djarot menegaskan dirinya tidak pernah menerbitkan atau memberikan surat perizinan kepada pihak panitia PRJ Senayan 2015, melainkan hanya berupa surat dukungan.

Surat dukungan tersebut diberikan Djarot karena panitia berdalih bahwa kegiatan PRJ Senayan 2015 dimaksudkan untuk mengembangkan para pelaku UMKM.

"Kami sudah bahas ini dalam rapat, dan it’s ok karena non-APBD. Kami memberi dukungan penuh, bukan izin karena ini adalah usulan dari masyarakat yang akan mengadakan pesta perayaan HUT Jakarta. Bukan surat izin, tapi surat dukungan," jelas Djarot.

Selain itu menurut Djarot, surat dukungan yang dibuatnya juga sudah melalui sebuah proses terlebih dahulu, yakni melalui proses verbal dalam rapat dan pertemuan bersama dengan Asisten Bidang Perekonomian, Asisten Bidang Pemerintahan dan juga oleh panitia HUT DKI.

"Setelah itu baru saya tanda tangan," katanya.

Djarot menuturkan, ia juga yakin jika surat itu seharusnya sudah sampai ke tangan Ahok sebagai Gubernur. Karena dalam surat itu tercatat tembusan akhirnya tertuju pada Gubernur.

"Mungkin Pak Gubernur lupa, karena kan dia banyak sekali urusannya, harus dimaklumi. Dan kemarin saya juga sudah sampaikan tentang acara ini, tak ada masalah," ujar Djarot.

Djarot mengungkapkan, ia memberikan dukungan terhadap terlaksananya PRJ Senayan 2015 adalah karena Pemprov DKI Jakarta ingin mendukung para pelaku UMKM, yang ingin mengembangkan usaha mereka.

Namun, ia mengaku tidak tahu menahu mengenai pungutan yang diminta dari pihak panitia terhadap UMKM untuk buka kios dengan tarif beragam itu.

"Ini kan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, jadi diakomodir dong, diberikan ruang dan peluang bagi UMKM untuk bisa beraktivitas di sana," papar Djarot. (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua PRJ Bikin Retak Hubungan Ahok dan Djarot"

Post a Comment