Kekecewaan Doktor Kelautan ITB atas Penunjukan Lulusan SMP sebagai Menteri

Menteri adalah jabatan politik, namun bidang keilmuan menteri harus mendukung kementerian yang dibawahi. Hal ini menjadi sorotan seorang pakar ilmu kelautan ITB ata penunjukan lulusan SMP menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Berikut ini pernyataan keras dari Muslim Muin, Ph.D. : 

1. Ngaco mengangkat Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Sukses menjadi pengusaha ikan bukan berarti bisa memimpin KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). 

2.Apakah Susi paham mengenai teknologi kelautan, marine products economics, coastal processes, dan underwater technology. Menurut Muslim, kepakaran Susi hanyalah tentang penangkapan dan penjualan ikan.

3.Pengangkatan Susi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menandakan Jokowi tidak paham laut. Cita -cita dia, Indonesia jadi poros maritim dunia, tidak akan tercapai.

4.Tugas Menteri Kelautan adalah meregulasi laut. Contoh nyata terkait dengan proyek Tanggul Raksasa. Seorang menteri kelautan harus bisa mengkaji dampak yang mungkin ditimbulkan.

5.Masalah eksploitasi ikan. Beberapa wilayah di Indonesia mengalami overfishing karena eksploitasi berlebihan. Seorang menteri kelautan juga harus mampu memahami masalah tersebut.

6.Kalau tidak, ikan akan terus dieksploitasi. Kita kelihatan hebat karena produksi ikan kita tinggi, tetapi ikan kita habis. Apakah Susi paham itu? Menyerahkan kursi menteri kepada seorang pengusaha ikan adalah keputusan yang salah.

Saya sangat merasakan sekali kekecewaan dari Akademisi, mengingat penunjukan Susi seakan terlalu meremehkan suatu masalah karena menganggap Kementerian Kelautan hanya soal penangkapan ikan. (muslih muin)

Subscribe to receive free email updates: