CEO Rovio Mikael Hed - (Foto : istimewa) |
Espoo - Rovio, perusahaan pengembang game
populer Angry Birds, berencana untuk merumahkan 130 karyawan dalam waktu
dekat ini. Langkah ini diambil setelah melihat pertumbuhan perusahaan
yang mengalami perlambatan.
Pengumuman yang disampaikan melalui blog resmi Rovio itu mengatakan, perusahaan akan mempekerjakan staf berdasarkan asumsi pertumbuhan yang lebih cepat dapat terwujud.
Pengurangan karyawan Rovio di Finlandia itu, sekitar 16% dari total angkatan kerjanya, akan dilakukan 'lebih cepat lebih baik', tutur CEO Rovio Mikael Hed seperti dilansir BBC.
"Kami membangun tim dengan asumsi pertumbuhan yang lebih cepat dari yang terjadi," katanya.
Tidak hanya merumahkan karyawannya, dampak dari perlambatan pertumbuhan perusahaan juga, membuat Rovio reorganisasi perusahaan sekitar tiga bisnis utama, yakni permainan, media, dan produk konsumen.
"Tidak pernah mudah mempertimbangkan perubahan seperti ini, tetapi lebih baik untuk melakukannya lebih cepat daripada nanti. Agar kita berada di tempat yang baik untuk memicu kembali pertumbuhan," ujar Hed.
Angry Birds merupakan salah satu aplikasi game terlaris untuk perangkat smartphone dan tablet. Rovio kemudian memperluas nama itu menjadi serial TV, pakaian, mainan, dan film animasi yang rencananya akan ditayangkan di bioskop pada tahun 2016.
Menyusul penurunan kondisi perusahaan, Rovio juga telah mengumumkan pengunduran diri Mikael Hed sebagai CEO pada awal 2015. Posisinya akan digantikan oleh mantan eksekutif pemasaran Nokia, Pekka Rantala. (inilah/kabarpapua.net)