Inilah Kerusuhan Rasial yang Pernah Terjadi di AS yang Katanya Pembela HAM Itu (2)



Kerusuhan Claveland Hough (1966)

Kerusuhan ini terjadi di Claveland, Ohio. Didominasi oleh warga kulit hitam yang tinggal di kawasan Hough (dibaca "Huff") dengan warga kulit putih dan berlangsung selama enam hari dari 18 Juli-23 Juli 1966. Empat orang tewas dan 30 orang luka parah serta 257 orang ditangkap. 240 bangunan hangus terbakar.

Kejadian ini berawal pada 18 Juli 1966, di sebuah bar yang terletak di sudut tenggara dari E 79th Street dan Hough Avenue. Tiba-tiba muncul sebuah tanda larangan 'Tidak Ada Air untuk Negro' di sebuah bar. Seorang wanita dari kulit hitam awalnya sedang menjajakan kotak amal untuk mencari sumbangan. Namun ia diusir saat mau masuk ke bar tersebut. Puncaknya ketika seorang warga kulit hitam mencoba masuk bar dan membeli sebuah minuman. Petugas bar menolak dan mengatakan tak ada minuman untuk negro.

Sejumlah pria kulit hitam kemudian mendatangi bar tersebut dan menanyakan soal larangan ini. Polisi yang berjaga-jaga di sekitar bar tersebut malah melakukan tindakan aksi kekerasan terhadap kelompok pria ini.

Polisi kemudian melakukan jam malam. Joyce Arnett, seorang ibu 26 tahun, warga kulit hitam ditembak mati ketika menelepon dari boks telepon umum. Kerusuhan pun meledak.

Warga kulit hitam lainnya, Percy Giles, seorang ayah berusia 38 tahun menjadi korban kedua kekerasan. Dia ditembak dan dibunuh saat dalam perjalanan menuju tempat bisnisnya. Kerusuhan pun tak terhindarkan. Untungnya hujan lebat pada 24 Juli membantu mengakhiri kekerasan, meski aroma ketegangan sempat tercium dan warga berjaga-jaga karena banyak isu beredar bahwa warga kulit putih akan menyerang dan menembak rumah mereka.



Kerusuhan Detroit dan Newark (1967)

Kerusuhan Detroit yang terjadi pada 1967 dimulai ketika seorang petugas polisi bentrok dengan warga kulit hitam di sebuah klub di lingkungan yang didominasi warga kulit hitam, terletak di Twelfth Street dan Clairmount Avenue.

Polisi menangkap semua orang di lingkungan tersebut dan mengakibatkan kerusuhan. kerusuhan dimulai di bagian timur laut selama lima hari. Penjarahan meluas, kebakaran dan pembunuhan terjadi, dan situasi menjadi sangat buruk sehingga Garda Nasional dan the 82nd airborne division dikerahkan untuk meredamkan kekerasan. Ketika selesai, 43 orang meninggal, 1.189 terluka dan lebih dari 7.000 orang ditangkap.

Di tahun yang sama, kerusuhan juga terjadi di Newark, Detroit. Dua polisi John DeSimone dan Vito Pontrelli, menangkap seorang sopir taksi hitam, John Smith Weerd karena melanggar lalu lintas. Banyak saksi mata melihat John Smith disiksa saat dibawa ke kantor polisi.

Warga kulit hitam yang marah kemudian mengepung kantor polisi dan kemudian melakukan pengrusakan. 26 orang tewas, 725 orang luka-luka, dan 1.500 ditangkap. Kerusuhan ini mengilhami novelis Philip Roth dan membuat novel laris Amerika Pastoral. 


Kerusuhan Natiowide di Chicago (1968)

Tokoh kulit hitam Martin Luther King Jr tewas ditembak. Dampaknya, di beberapa daerah muncul kerusuhan rasial antara kulit putih dan hitam. Pada 5 April 1968, di Chicago, kelompok kulit hitam melakukan penjarahan dan pengrusakan sejumlah bangunan. Sedikitnya 10.000 polisi dan 5.000 tentara dikirim untuk membubarkan kerusuhan. 11 orang tewas dan 125 bangunan habis terbakar. 


Kerusuhan Los Angeles (1992)

Pada tanggal 29 April 1992, Pengadilan membebaskan dua polisi yang didakwa melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap Rodney King, seorang pria kulit hitam.
Ribuan warga pun protes dan langsung rusuh. Kerusuhan berlangsung enam hari. Massa yang tak puas dengan hasil itu bercampur dengan preman dan penjahat melakukan penjarahan, pembunuhan dan membakar sejumlah bangunan.

53 orang meninggal selama kerusuhan, termasuk 10 orang ditembak mati oleh tentara dan polisi. 2.000 orang terluka. Pengrusakan bangunan tak hanya terjadi pada warga kulit putih tapi juga sejumlah toko milik imigran Korea, India dan negara-negara Asia lainnya.

Amerika Serikat menyatakan darurat perang karena kerusuhan ini memicu ke sejumlah kota-kota lainnya.


Kerusuhan Cincinnati (2001)

9-13 April 2001 bisa disebut sebagai masa terkelam di Cincinnati. Warga kulit hitam mengamuk, membakar dan menjarah pertokoan dan bangunan. Ini adalah kerusuhan terbesar setelah kasus Los Angeles.

Kerusuhan ini dipicu oleh pemuda kulit hitam berusia 19 tahun, Timothy Thomas yang dikejar petugas kepolisian Cincinnati karena dicurigai melakukan aksi kejahatan. Saat tertangkap di mobilnya di sebuah lorong gelap, Petugas patroli bernama Stephen Roach menembak Thomas yang ternyata hanya seorang mahasiswa biasa.

Warga pun marah dan menyerang kantor polisi. Kebrutalan polisi membuat ratusan warga kulit hitam bersimpati dan ikut membantu melawan polisi. Ratusan orang terluka dan kerusuhan berakhir setelah Pasukan Garda Nasional ikut campur mengamankan keadaan.
(inilah)

Baca bagian 1 (sebelumnya)
 

Subscribe to receive free email updates: