Iklan rokok yang dinilai berbau mesum di papan reklame. Iklan ini sudah muncul di sejumlah kota, seperti Bandung, Cirebon, dan Jakarta. |
"Tragis, ada iklan reklame rokok mesum seperti itu," tegas Tengku, Selasa (6/1). Tengku juga sangat menyayangkan sikap pemerintah yang seakan membiarkan iklan reklame tersebut. Ia juga mempertanyakan nilai moral dan etika pihak berwenang yang membuat dan mengizinkan iklan tersebut.
"Di mana nilai moral dan etika mereka, sepertinya pemerintah semakin lepas kontrol terhadap hal seperti ini yang berbau pornografi," ujar Tengku.
Ia berasumsi pemberi izin iklan tersebut hanya memikirkan keuntungan semata dan mereka membutakan diri dengan aturan negara. Menurutnya, iklan tersebut mengajak anak muda untuk berbuat zina, seperti yang tertera dalam kata-katanya "Mula-mula malu-malu, lama-lama mau."
"Kata-kata itu maksudnya apa, kita diajak untuk berbuat zina? Masya Allah," imbuh Tengku. (rol)