Jenderal Sutarman dicopot dari jabatannya sebagai Kapolri |
Sutarman, saat ditemui di acara itu, mengaku sudah menyiapkan sejumlah aktivitas yang akan dilakukan selepas tak menjabat Kapolri lagi. Padahal, masa pensiun Sutarman sebagai anggota Polri aktif baru pada bulan Oktober 2015 mendatang.
"Hidup mau saya habiskan untuk bantu masyarakat yang perlu bantuan," kata Sutarman kepada wartawan, selepas acara tersebut.
Keinginan Sutarman ini seolah menampik tawaran pemerintah yang menyodorkan jabatan di BUMN atau sebagai Duta Besar setelah tak menjabat Kapolri. Mantan Kapolda Metro Jaya itu punya keinginan untuk bercocok tanam dan membantu para petani.
"Saya mau bertani, bercocok tanam di kampung," ujar Sutarman.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan Presiden Joko Widodo sudah menawarkan jabatan di luar institusi kepolisian kepada Sutarman selepas tak menjabat sebagai Kapolri.
"Bisa Dubes, BUMN, tapi kita terserah pejabatnya," terang Tedjo Edhy.
Terlepas dari hal itu, Sutarman menitipkan pesan kepada Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti untuk segera melakukan konsolidasi menyeluruh kepada anggota Polri, dan menjaga profesionalitas Polri agar tidak terjebak pada kepentingan politik.
Presiden Joko Widodo telah memberhentikan Jenderal Sutarman dari posisinya sebagai Kapolri. Jokowi kemudian mengangkat Wakapolri Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri.
Hal itu dilakukan karena Jokowi menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri karena telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sejak Senin, 19 Januari 2015 lalu, Komjen Badrodin sudah menjalankan aktivitasnya sebagai Plt Kapolri. (viva/kabarpapua.net)
0 Response to "Sutarman tak Tergoda Tawaran Jabatan Jokowi, Lebih Memilih Bertani"
Post a Comment