![]() |
Tugu Selamat Datang Di Kabupaten Lanny Jaya, Papua (reputra.blogspot.com) |
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lanny Jaya, Tan Wanimbo
menyayangkan aksi penembakan dua warga sipil dan pembakaran dua alat berat yang
sedang digunakan mengerjakan jalan ke arah Distrik Balingga pada Kamis (29/1/2015)
lalu. Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah
Lapago di bawah pimpinan Purom Wenda itu sebagai bentuk upaya menghambat
pembangunan di Lanny Jaya. Padahal pembangunan jalan itu adalah bagian dari
upaya pemda setempat untuk membuka daerah-daerah terisolir.
“Jalan harus terus dibangun, karena karena di Distrik
Balingga ada 15 kampung yang terisolir. Di sana hampir 20 ribu jiwa yang
menghuni,” ungkap Tan.
Jalan yang kita bangun itu, menurutnya akan membuka akses
bagi banyak bidang, baik pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Tan
Wanimbo menyerukan agar aksi serupa tidak kembali terulang.
“Saya sebagai Kepala Dinas dan sekaligus anak adat Distrik
Balingga merasa kecewa, karena satu-satunya cara membuka isolasi Balingga
adalah dengan dua alat berat itu, tapi dibakar,” lanjut Tan.
Sebelumnya, KKB Lanny Jaya pimpinan Purom Wenda melakukan
aksi penembakan terhadap dua orang pekerja dari PT Nirwana yang sedang
membangun jalan menuju Distrik Balingga pada Kamis (29/1/2015). Dua orang
korban masing-masing atas nama Gurik Murib (25) dan Markus (26) mengalami luka
tembak, namun nyawa keduanya berhasil diselamatkan dan dilarikan ke Rumah Sakit
Lanny Jaya. Bukan hanya itu KKB juga melakukan pembakaran terhadap dua alat
berat yang sedang digunakan untuk mengerjakan jalan. Setelah membakar alat
berat itu, KKB meninggalkan sepucuk surat yang intinya meminta penghentian
pembangunan jalan yang menuju Distrik Balingga.
Kebenaran aksi tersebut dilakukan oleh KKB Lanny Jaya
terkonfirmasi setelah Purom Wenda menelepon wartawan di Wamena. Aksinya sebagai
tuntutan untuk menghentikan pembangunan jalan.
“Kami tuntut agar jangan membangun jalan-jalan tembus
yang ada tempat-tempat OPM (Organisasi Papua Merdeka,” ungkap Purom Wenda dalam
telepon kepada Wartawan Sabtu (31/1/2015) lalu.
Daerah dibangun menjadi lebih maju koq g boleh. Maunya apa kalian OPM?? Benar2 pengacau..harusnya namanya GPK (gerakan pengacau keamanan)..
ReplyDelete