Pemerintah Yunani kemudian juga menolak
bantuan dalam bentuk utang baru berjumlah 7,2 miliar euro atau sekitar
Rp 108 triliun ini dari Eropa dan IMF. Perdana Menteri Yunani, Alexis
Tsipras mengatakan akan melakukan referendum atau voting suara terkait
penerimaan bantuan ini.
Setelah voting, mayoritas atau lebih
dari 60 persen masyarakat Yunani menolak bantuan dana segar ini.
Masyarakat secara tegas menolak syarat utang yang salah satunya dengan
pemotongan dana gaji dan pensiun serta menaikkan pajak di Yunani.
Kini, kondisi Yunani semakin memburuk.
Perbankan yang telah tutup selama seminggu diyakini tidak akan
beroperasi besok sesuai rencana pemerintah. Kecuali bank sentral Eropa
memberi pinjaman darurat sebagai likuiditas atau modal perbankan. Selain
itu, kantor pelayanan masyarakat di Yunani disebut juga telah
terganggu.
Selain itu, pasokan obat-obatan dan
makanan pokok juga mulai menipis. “Pasokan obat-obatan dan bahan makanan
pokok mulai menipis,” ucap Kepala Rumah Sakit Elpis di Athena seperti
dilansir dari CNN di Jakarta, Senin (6/7).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Yunani,
Yanis Varoufakis mengatakan bahwa perbankan di Yunani akan kembali buka
pada Selasa (7/7). Namun, banyak yang pesimis dengan kata-kata menteri
ini. Selama bank tutup, masyarakat hanya boleh mengambil uang di ATM
dengan jumlah dibatasi yaitu sekitar USD 60 per hari. Hal ini
mengakibatkan terjadinya antrean panjang hampir di semua ATM di Athena.
Mantan anggota dewan eksekutif bank
sentral Eropa, Lorenzo Bini Smaghi mengatakan jika voting suara
mengatakan tidak untuk bantuan Eropa dan IMF maka dipastikan bank di
Yunani masih akan terus tutup.
“Dengan kata tidak, Yunani tidak punya
program sama sekali kecuali pemerintah Eropa tiba-tiba memutuskan untuk
mengubah posisi. Bank sentral Eropa tidak bisa meminjamkan kepada bank
Yunani selama tidak ada program, sehingga bank tidak memiliki uang
tambahan melayani nasabah,” tegasnya.
Menurutnya, tanpa tambahan likuiditas
akan sulit bagi pemerintahan Yunani untuk bertahan. “Tanpa uang,
bagaimana mereka membayar kebutuhan dasar? Satu-satunya cara menggunakan
mata uang baru,” sambungnya. (merdeka.com)
0 Response to "Kondisi Yunani Memburuk, Pasokan Makanan dan Obat-obatan Menipis"
Post a Comment