Dua Kabupaten di Papua Minim Serapan Raskin

Kepala Perum Bulog Divre Papua, Arif Mandu
Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat mengklaim realisasi penyaluran beras miskin (raskin) hingga Agustus tahun ini mencapai 73% dari pagu raskin tahun ini sebesar 92.000 ton.

Kepala Perum Bulog Divre Papua, Arif Mandu menghimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat yang belum mengambil raskin, agar segera mengambilnya hingga September.

“Sampai saat ini ada dua kabupaten yang penmyaluran raskin belum maksimal, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga. Salah satu kendalanya adalah transportasi, sehingga kami sampaikan kepada pemda setempat agar mengambil raskin sekaligus per tiga bulan. Sesuai mekanisme, Surat Perintah Alokasi (SPA) diterbitkan kemudian petugas dari kelurahan menyetor Harga Tebus Raskin (HTR), setelah disetor baru kita terbitkan surat pelayanannya,” ujarnya, Senin (24/8).

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Papua, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, raskin sudah harus tersalurkan pada 1 September 2015 secara nasional.

Sementara untuk mengantisipasi terjadinya musibah atau bencana alam, Bulog menyiapkan 100 ton beras bagi setiap kabupaten/kota di Papua. Sementara untuk tingkat provinsi, Bulog siapkan 200 ton beras.

“Jika plafond yang disediakan habis, maka pihaknya masih dapat menyiapkannya. Saat ini untuk beras bencana alam yang sudah tersalurkan adalah Kabupaten Tolikara 10 ton, Kabupaten Lanny Jaya 20 ton dan ke Kabupaten Nduga 12 ton,” paparnya. (Gatra)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua Kabupaten di Papua Minim Serapan Raskin"

Post a Comment