Gaduhnya Situs Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi, dari JIplak Situs Obama hingga Telan Biaya Miliaran Rupiah

Pakar Cyber Kritik Website Revolusi Mental 

Puan Maharani dan jajaran kementeriannya disorot oleh pengguna internet pekan ini setelah situs Revolusi Mental yang baru diluncurkan tidak bisa diakses dan dianggap meniru situs presiden Amerika Serikat.

Situs dengan nama revolusimental.go.id, yang diperkenalkan Senin (24/08) lalu, juga dikritik keras karena dianggap menelan biaya hingga Rp 149 miliar.


Pakar keamanan cyber dari CISSReC (Communication and Informastion System Security Research Center) Pratama Persadha menjelaskan masyarakat perlu mendapat penjelasan yang rinci tentang biaya pembuatan website tersebut.

“Soal biaya biar nanti kementerian langsung yang menjelaskan. Dari pengecekan kami ketahui bahwa web tersebut memakai sharehosting. Seharusnya kementerian yang mempunyai anggaran besar bisa menggunakan server sendiri alias private server,” tutur Pratama dalam siaran pers, Kamis (27/8/2015).

Menurut dia, penggunaan sharehosting ini membuat web revolusimental.go.id satu “rumah” bersama website lain yang kurang dikenal masyarakat. 


Pratama menyarankan sebaiknya pemerintah membuat server sendiri khusus untuk kementerian PMK maupun web revolusimental.go.id.

“Selain masalah kepantasan, penggunaan private server sangat erat dengan keamanan. Bila ada serangan kita bisa melakukan restore dan tindakan lain secara tepat dan cepat,” tuturnya.
 Mengenal Revolusi Mental dengan Anggaran Rp 149 MiliarTerkait adanya pendapat yang menilai situs tersebut mirip website barrackobama.com, Pratama menandaskan sebaiknya pemerintah jangan melakukan peniruan karena menyangkut nama baik pemerintahan sebuah negara.

“Penggunaan theme dari Wordpress juga sangat berbahaya karena banyak orang yang sudah tahu celahnya. Akibatnya nanti admin akan lebih sibuk menutup celah dibanding membangun sistem dalam web itu sendiri,” tuturnya.

Pratama menggarisbawahi perdebatan tentang website ini menjadi pelajaran penting bagi Pemerintah Jokowi yang sejak awal berkomitmen membangun e-Government.

Dia berharap nantinya seluruh kementerian dan lembaga negara bisa memperhatikan aspek keamanan dalam dunia maya atau cyber.

“Memang kita belum mempunyai satu standar khusus bagaimana membangun sistem e-Government di kementerian. Sistem yang terhubung satu sama lain ini akan berbahaya bila pihak luar mudah melakukan manipulasi maupun pencurian data,” katanya.  


Sebelumnya, Senin (24/8/2015) lalu Kemenko PMK resmi meluncurkan situs Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), revolusimental.go.id. Menurut Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Haswan Yunas, peluncuran situs ini adalah untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan masukan, kritikan dalam hal revolusi mental.

"Situs ini kami luncurkan untuk memudahkan rakyat Indonesia dalam memberikan masukkan-masukkan yang berhubungan dengan revolusi mental," kata Haswan.

Sayang tak lama setelah diluncurkan, tepatnya hari Rabu, situs itu down. Hingga hari ini website www.revolusimental.go.id tak bisa diakses. Keterangan tertulis Humas Kemenko PMK menduga banyaknya orang yang antusias mencoba mengakses dan adanya serangan peretas bertubi-tubi sehingga membuat sistem ambruk.

"(Itu down karena ada) Serangan hacker bertubi-tubi sehingga tidak bisa diakses," tulis siaran pers dari Humas Kemenko PMK, Kamis (27/8/2015). (Sindonews/Detik)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gaduhnya Situs Revolusi Mental Pemerintahan Jokowi, dari JIplak Situs Obama hingga Telan Biaya Miliaran Rupiah"

Post a Comment