"Saya baru mendapat telepon dari Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan beliau menyatakan akan menganugerahkan kenaikan pangkat menjadi letnan kolonel anumerta kepada korban karena korban meninggal saat menjalankan tugas," kata Siburian, kepada ANTARA, di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa.
Dia menjelaskan, selain menganugerahkan kenaikan
pangkat, Nurmantyo juga berjanji akan membiayai pendidikan kedua anak
korban yang saat ini bermukim di Magelang, Jawa Tengah.
Mayor
Infantri Jhon de Fretes tewas akibat diserang kelompok bersenjata OPM
di Mamberamo Raya, Senin (30/11) seusai melakukan kunjungan ke Kampung
Namuni dalam rangka pengamanan 1 Desember.
Sebelumnya, kata Siburian, korban yang menjabat sebagai perwira penghubung Kodim Sarmi berencana berpatroli bersama dengan kepala Polres Mamberamo Raya. Tetapi karena yang terakhir ini ada aktivitas lain maka de Fretes berpatroli bersama kedua anggotanya.
Sebelumnya, kata Siburian, korban yang menjabat sebagai perwira penghubung Kodim Sarmi berencana berpatroli bersama dengan kepala Polres Mamberamo Raya. Tetapi karena yang terakhir ini ada aktivitas lain maka de Fretes berpatroli bersama kedua anggotanya.
"Penembakan yang dilakukan terhadap korban sama seperti teroris," ujar Siburian.
Sementara itu jenazah korban sudah dievakuasi dari lokasi
penembakan dan pada pukul 13.36 WIT tiba di Bandara Sentani dengan
menggunakan pesawat Trigana dari Kasonaweja, Mamberamo Raya.
Selanjutnya, jenazah de Fretes akan dibawa ke Magelang untuk dikebumikan. (Antara)
Selanjutnya, jenazah de Fretes akan dibawa ke Magelang untuk dikebumikan. (Antara)
0 Response to "Korban Penembakan di Papua akan Naik Pangkat Letnan Kolonel"
Post a Comment