Banjir dan Longsor, 3 Kampung di Arfak Papua Barat Terisolasi

Sebanyak tiga kampung, yakni Kampung Sopnyai, Apui dan Demaisi di Distrik Minyambouw, Kabupaten Arfak, Provinsi Papua Barat masih terisolasi akibat banjir dan longsor.

Tak hanya itu, empat jembatan ikut putus sehingga akses menuju ke lokasi longsor masih sulit dijangkau. Saat ini, masyarakat di tiga kampung ditempatkan pada rumah-rumah ibadah untuk memudahkan pendistribusian bantuan.

"Biasanya perjalanan normal Manokwari-Arfak bisa ditempuh dengan dua jam perjalanan darat. Namun saat ini, kami harus menempuh waktu hingga 5-6 jam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Amnir, Selasa (19/4/2016).

"Alat berat juga sangat mendesak dibutuhkan untuk mengangkat material longsor yang menutupi akses jalan," ujar Derek.

Sedangkan, enam orang yang dikabarkan hilang sampai saat ini masih belum ditemukan. Hujan deras pun masih terus mengguyur daerah tersebut dan menyebabkan tim kesulitan untuk melakukan pencarian.

"Material seperti batu dan batang-batang pohon yang besar terus turun dari gunung dan bukit. Curah hujan juga masih tinggi. Ini juga yang menyebabkan distribusi bantuan sulit tembus ke lokasi pemukiman warga," ucap Derek.
 
Walau lokasi longsor dapat ditembus dengan pesawat udara, pesawat untuk ke daerah itu tak tersedia. "Cuaca buruk menyebabkan maskapai penerbangan tak dapat tembus ke daerah tersebut," Derek menjelaskan. (liputan6)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Banjir dan Longsor, 3 Kampung di Arfak Papua Barat Terisolasi"

Post a Comment