Tutup Dolly dan Jarak, Mensos Serahkan bantuan Rp 7,3 miliar



Sesuai dengan rencana sebelumnya, akhirnya lokalisasi prostitusi Dolly Kota Surabaya resmi ditutup, Rabu (18/6/2014) malam. Menteri Sosial (Mensor) Salim Segaf Al-Jufri yang hadir dalam penutupan lokalisasi yang sudah 100 tahun berdiri itu mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Penutupan Dolly adalah kebijakan yang fenomenal. Ibu Risma adalah Srikandi yang menjadi bintang pada malam hari ini,” kata Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat deklarasi penutupan lokalisasi Dolly di Islamic Center di Surabaya.

“Ibarat orang yang berusia lanjut usia, memang sudah seharusnya Dolly meninggal dunia. Apalagi Dolly ini membawa kerusakan akhlak, dekadensi moral, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), merugikan anak maka kita harus lakukan perubahan,” ujarnya.

Salim menyatakan bahwa pihaknya sudah serius menangani masalah prostitusi di Jatim termasuk Dolly sejak Juni 2012 lalu. Untuk itu, langkah berani pemerintah kota Surabaya dan Pemerintah Daerah Jatim sangat dia apresiasi dan membuat bangga.

Ia menegaskan, negara yang penduduknya tidak punya agama seperti Tiongkok saja tidak memiliki lokalisasi prostitusi. Tetapi yang terpenting adalah apa yang pihaknya berikan untuk warga terdampak, pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari. “Pemerintah Provinsi Jatim, Pemkot Surabaya serius memberikan yg terbaik untuk PSK wanita harapan,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta kepada Gubernur Jatim Soekarwo untuk menutup 23 lokalisasi di Provinsi Jatim prostitusi yang masih tersisa. “Kalau bisa ditutup sebelum masa jabatan saya habis pada Oktober 2014. Saya berjanji akan terus mengawal penutupan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Mensos Salim Segaf Al-Jufri telah menyerahkan bantuan senilai Rp 7,3 miliar sebagai kompensasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak. Pemerintah Kota Surabaya akan menyerahkan dana kompensasi tersebut untuk jaminan hidup juga modal usaha para wanita harapan.

"Masing-masing wanita harapan akan menerima dana bantuan sebesar Rp 5.050.000,"kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser, Rabu (18/6/2014) siang.

Fikser menjelaskan rincian bantuan dana tersebut yakni, Rp 3 juta untuk bantuan modal usaha, Rp 1,8 juta untuk bantuan jaminan hidup selama 3 bulan, dan Rp 250 ribu untuk transportasi kembali ke daerah asal.

Berdasarkan data Dinas Sosial Surabaya, Jumlah PSK di Dolly naik dari data awal yang hanya 1.080 orang.

"Data itu berubah naik menjadi 1.181 orang, dan saat ini berubah lagi menjadi 1.449 wanita," kata Fikser. (ROL/teraspos/kabarpapuanet)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tutup Dolly dan Jarak, Mensos Serahkan bantuan Rp 7,3 miliar "

Post a Comment