Koalisi
Merah Putih untuk Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Papua kemarin Selasa
(17/6/2014) mendeklarasikan kesiapannya untuk memenangkan Prabowo-Hatta di Papua.
Kegiatan yang dilangsungkan di Sekretariat Pemenangan Prabowo Hatta Provinsi
Papua di Tasangka Jayapura ini dihadiri oleh semua Partai Pengusung dan sekitar
500 kader dan simpatisan. Pada
kesempatan tersebut Wakil Gubernur Provinsi Papua yang juga Ketua DPD Partai
Golkar, Clemen Tinal mengatakan bahwa Indonesia haruslah dipimpin oleh sosok
yang bisa diterima oleh semua kalangan.
“Indonesia
ini majemuk, maka pemimpinnya haruslah orang yang bisa diterima oleh semua
etnis, suku dan agama yang ada,” ungkap Clemen
Lebih
lanjut Clemen Tinal mengatakan bahwa pemimpin Indonesia tidak cukup hanya
pernah memimpin suatu kabupaten/ kota.
“Bangsa
Indonesia ini sifatnya heterogen. Pemimpin kabupaten/ kota itu masih bersifat
homogen. Memimpin kabupaten Puncak artinya baru memimpin suku yang homogen,
99,99% suku sana. Begitu juga pernah salah satu kota di Jawa. Sudah tahu
sukunya apa?” lanjut Clemen sembari bertanya yang disambut dengan aplaus
panjang hadirin.
“Saya
menilai bahwa Prabowo adalah sosok yang bisa diterima oleh semua suku bangsa di
Indonesia yang heterogen ini. Maka jangan ragu lagu pilihan kita adalah
Prabowo,” pungkas Clemen.
Senada
dengan Clemen, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Papua, Ichwanul
Muslimin menyatakan bahwa pemimpin Indonesia haruslah pemimpin yang bervisi ke
depan.
“Indonesia
yang begitu luas perlu pemimpin yang cerdas, tegas, dan bervisi ke depan. Dan
itu ada pada diri Prabowo – Hatta. Prabowo – Hatta memiliki gagasan-gagasan
besar untuk membangun bangsa ini agar maju dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa
besar di dunia. Prabowo juga menginginkan mengembalikan kekayaan Indonesia
untuk seluruh rakyat Indonesia,” kata Ichwanul.
Pada
kesempatan yang sama, Ketua Tim Pemenangan Prabowo Hatta di Papua, Yunus Wonda merasa
optimis bisa memenangkan Prabowo-Hatta di Papua. (MAH/kabarpapuanet)
0 Response to "Wagub Papua: Memimpin kota baru memimpin satu etnis saja, Indonesia butuh pemimpin yang diterima lintas etnis"
Post a Comment