Kisruh pencoblosan pilpres yang terjadi di Victoria Park, Hongkong yang diwarnai aksi anakis dan brutal disebabkan oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup.
Ketua Badan Pengawas Pemilu, Muhammad yang berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30 menit sebelum rombongan itu datang.
"Tapi kosong TPS itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," kata Muhammad di Jakarta, Senin (7/7/2014).
"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," lanjut dia.
Muhammad membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa massa yang datang tersebut belum memilih. Dia mengatakan, kedatangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap beberapa orang yang belum memilih.
Muhammad yang berada di lokasi saat kejadian mengatakan, penyelenggara tidak mungkin tidak melayani hak WNI untuk memilih jika sudah antre di TPS. Dia pun menegaskan, apabila para pemilih masih antre meski sudah lewat batas waktu pukul 17:00, maka akan tetap dilayani.
"Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi Allah tidak seperti itu," tandas dia.
"Tapi kosong TPS itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," kata Muhammad di Jakarta, Senin (7/7/2014).
"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," lanjut dia.
Muhammad membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa massa yang datang tersebut belum memilih. Dia mengatakan, kedatangan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap beberapa orang yang belum memilih.
Muhammad yang berada di lokasi saat kejadian mengatakan, penyelenggara tidak mungkin tidak melayani hak WNI untuk memilih jika sudah antre di TPS. Dia pun menegaskan, apabila para pemilih masih antre meski sudah lewat batas waktu pukul 17:00, maka akan tetap dilayani.
"Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi Allah tidak seperti itu," tandas dia.
(kompas/kabarpapuanet)
Kisruh pencoblosan Pilpres yang terjadi
di Victoria Park, Hongkong, yang diwarnai aksi anarkis dan brutal disebabkan
oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup. Mereka
mengatakan jika belum memilih, Minggu (6/7).
Muhammad, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang saat
itu berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30
menit sebelum rombongan tersebut datang.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/07/pilpres-hongkong-terindikasi-ada-upaya.html#sthash.tC3L4t9D.dpuf
Kisruh pencoblosan Pilpres yang terjadi
di Victoria Park, Hongkong, yang diwarnai aksi anarkis dan brutal disebabkan
oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup. Mereka
mengatakan jika belum memilih, Minggu (6/7).
Muhammad, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang saat
itu berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30
menit sebelum rombongan tersebut datang.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/07/pilpres-hongkong-terindikasi-ada-upaya.html#sthash.tC3L4t9D.dpuf
Kisruh pencoblosan Pilpres yang terjadi
di Victoria Park, Hongkong, yang diwarnai aksi anarkis dan brutal disebabkan
oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup. Mereka
mengatakan jika belum memilih, Minggu (6/7).
Muhammad, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang saat
itu berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30
menit sebelum rombongan tersebut datang.
"Tapi kosong TPS
itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba
gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," ujar Muhammad
di Jakarta, Senin (7/7).
Muhammad juga membantah kabar jika panitia penyelenggara
menghalangi para pemilih Jokowi untuk mencoblos. Menurut Muhammad, orang-orang
itu sebelumnya diketahui telah melakukan pencoblosan.
"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," ceplos
Muhammad.
Sejumlah pemberitaan di media menyebutkan bahwa panitia di
tempat pencoblosan tidak melayani hak pilih WNI di Hongkong. Pemberitaan tersebut
langsung dibantah Muhammad yang mengatakan penyelenggara tidak mungkin tidak
melayani hak WNI untuk memilih jika sudah antre di TPS. Dia pun menegaskan,
apabila para pemilih masih antre meski sudah lewat batas waktu pukul 17:00,
maka mereka akan tetap dilayani oleh panitia.
"Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi
Allah tidak seperti itu," tegasnya.
Kisruh pencoblosan Pilpres yang terjadi
di Victoria Park, Hongkong, yang diwarnai aksi anarkis dan brutal disebabkan
oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup. Mereka
mengatakan jika belum memilih, Minggu (6/7).
Muhammad, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang saat
itu berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30
menit sebelum rombongan tersebut datang.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/07/pilpres-hongkong-terindikasi-ada-upaya.html#sthash.tC3L4t9D.dpuf
isruh pencoblosan Pilpres yang terjadi
di Victoria Park, Hongkong, yang diwarnai aksi anarkis dan brutal disebabkan
oleh datangnya segerombolan orang ke tempat pencoblosan yang telah ditutup. Mereka
mengatakan jika belum memilih, Minggu (6/7).
Muhammad, Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) yang saat
itu berada di lokasi kejadian menyatakan bahwa lokasi TPS sudah dikosongkan 30
menit sebelum rombongan tersebut datang.
"Tapi kosong TPS
itu. Victoria Park sudah kosong. 30 menit setelah dinyatakan ditutup tiba-tiba
gerombolan orang datang menyatakan, 'Kami belum memilih'," ujar Muhammad
di Jakarta, Senin (7/7).
Muhammad juga membantah kabar jika panitia penyelenggara
menghalangi para pemilih Jokowi untuk mencoblos. Menurut Muhammad, orang-orang
itu sebelumnya diketahui telah melakukan pencoblosan.
"Sementara jarinya sudah warna hitam semua," ceplos
Muhammad.
Sejumlah pemberitaan di media menyebutkan bahwa panitia di
tempat pencoblosan tidak melayani hak pilih WNI di Hongkong. Pemberitaan tersebut
langsung dibantah Muhammad yang mengatakan penyelenggara tidak mungkin tidak
melayani hak WNI untuk memilih jika sudah antre di TPS. Dia pun menegaskan,
apabila para pemilih masih antre meski sudah lewat batas waktu pukul 17:00,
maka mereka akan tetap dilayani oleh panitia.
"Tapi media menganggap orang itu belum memilih. Demi
Allah tidak seperti itu," tegasnya.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/07/pilpres-hongkong-terindikasi-ada-upaya.html#sthash.tC3L4t9D.dpuf
0 Response to "Bawaslu: Pilpres Hongkong Terindikasi Ada Upaya Mencoblos 2 Kali Dari Salah Satu Kubu Capres"
Post a Comment