Empat Bom Tewaskan 50 Nyawa di Xinjiang, 4 Hari Media Dilarang Terbit

Muslim Uighur beraktivitas sehari-hari sebelum pecah kerusuhan (BBC)
BEIJING – Duka kembali menyelimuti wilayah Muslim di Xinjiang Cina. Dilaporkan empat bom telah meledak di wilayah itu dan menewaskan sedikitnya 50 orang. Sebanyak 40 orang di antaranya merupakan warga pendemo kebijakkan diskriminatif Cina terhadap Muslim di Xinjiang. Sisanya adalah empat polisi dan enam warga sipil lainnya. Sebanyak 54 warga sipil juga dilaporkan terluka.

Kerusuhan itu sejatinya terjadi pada Minggu (21/9). Namun, setelah ada kerusuhan tersebut, pemerintah Tiongkok melarang seluruh media terbit selama empat hari. Jumlah korban jiwa baru diumumkan di portal berita milik pemerintah, Tianshan, Kamis petang (25/9).

Awalnya, pemerintah Cina mengumumkan bahwa korban meninggal sebanyak 2 orang. Namun, informasi itu kemudian diralat. Media tidak bisa memverifikasi kebenaran informasi karena area kerusuhan dijaga ketat. Penduduk di sekitar lokasi kejadian menegaskan bahwa polisi memperketat penjagaan selama beberapa hari setelah kerusuhan

’’Tentara keamanan masih berada di jalanan,’’ ujar resepsionis sebuah hotel di Luntai County, Xinjiang pada AFP. Kerusuhan tersebut berlangsung dua hari sebelum cendekiawan muslim Uighur Ilham Tohti yang dituding menyebarkan separatisme ditangkap.

Tianshan melaporkan bahwa terdapat empat ledakan. Yakni, di dua kantor polisi, di toko, serta di luar pasar. (AFP/BBC/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: