JAKARTA - Hewan dipegang tali kekangnya, sedangkan manusia dipegang janjinya. Kalimat ini menunjukkan bahwa tepat janji merupakan penilaian paling mendasar dari manusia. Namun, jika seseorang telah menjadi pribadi yang sering ingkar terhadap janjinya, akan menyandera diri si pembuat janji yang berakibat pada hilangnya kepercayaan orang lain kepada dirinya. Demikianlah kira-kira pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tidak ditepatinya janji calon presiden terpilih Joko Widodo saat kampanye lalu.
Diberitakan oleh Republika, Direktur Eksekutif Poll Tracking Institute, Hanta Yudha, menilai Presiden terpilih Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahannya ke depan akan tersandera oleh dirinya sendiri.
"Jadi, janji-janjinya yang meleset itulah yang akan menyandera dirinya sendiri sebagai Presiden RI. Seharusnya, dia berani membuktikan janji-janjinya, tentu dengan segala konsekuensinya. Tapi, faktanya meleset," kata Hanta Yudha dalam dialektika demokrasi 'Dinamika Politik Menjelang 20 Oktober 2014' bersama politisi Gerindra, Martin Hutabarat, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Lebih lanjut, Hanta menjelaskan Jokowi akan tersandera dalam usaha memenuhi janji-janjinya selama kampanye Pilpres selama ini. Misalnya yang menjanjikan akan membentuk kabinet ramping, menteri tidak boleh rangkap jabatan parpol, dan koalisi tanpa syarat atau tanpa bagi-bagi kekuasaan.
''Namun, dalam perjalanan fakta politik sampai saat ini, semuanya meleset,'' katanya.
Diberitakan oleh Republika, Direktur Eksekutif Poll Tracking Institute, Hanta Yudha, menilai Presiden terpilih Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahannya ke depan akan tersandera oleh dirinya sendiri.
"Jadi, janji-janjinya yang meleset itulah yang akan menyandera dirinya sendiri sebagai Presiden RI. Seharusnya, dia berani membuktikan janji-janjinya, tentu dengan segala konsekuensinya. Tapi, faktanya meleset," kata Hanta Yudha dalam dialektika demokrasi 'Dinamika Politik Menjelang 20 Oktober 2014' bersama politisi Gerindra, Martin Hutabarat, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/9/2014).
Lebih lanjut, Hanta menjelaskan Jokowi akan tersandera dalam usaha memenuhi janji-janjinya selama kampanye Pilpres selama ini. Misalnya yang menjanjikan akan membentuk kabinet ramping, menteri tidak boleh rangkap jabatan parpol, dan koalisi tanpa syarat atau tanpa bagi-bagi kekuasaan.
''Namun, dalam perjalanan fakta politik sampai saat ini, semuanya meleset,'' katanya.