Emas ketiga dari cabang tepokbulu (bulutangkis) gagal diraih, setelah pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir ditumbangkan oleh pasangan ganda campuran Cina Zhang
Nan/Zhao Yunlei.
Pasangan ganda campuran Indonesia yang merupakan unggulan ketiga ini takluk dengan dua set langsung 16-21, 14-21.
“Kami sudah tampil baik di babak pertama
hingga semifinal. Di babak pertama laga final pun kami sudah bermain
bagus, namun sayang kami membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Lawan yang
sudah under-pressure menjadi percaya diri. Kami kecewa dengan hasil ini
karena seharusnya kami bisa menang,” kata Liliyana usai pertandingan sebagaimana diberitakan laman resmi PBSI.
“Kami sama sekali tidak puas dengan
penampilan hari ini. Menurut kami, seharusnya kami bisa tampil lebih
baik dari ini,” ungkap Tontowi menambahkan.
Tontowi/Liliyana sebetulnya sudah unggul
jauh 12-7 di game pertama, namun Zhang/Zhao perlahan mengejar
ketertinggalan mereka hingga balik unggul 13-12. Kesalahan demi
kesalahan dilakukan oleh pasangan Indonesia, poin pun terus bertambah
bagi Zhang/Zhao hingga 18-15 dan akhirnya merebut game pertama.
Pada game kedua, Zhang/Zhao kembali
mengungguli perolehan skor 6-4. Tontowi terlihat melakukan kesalahan
dengan gagal mematikan bola tanggung pengembalian lawan serta membuang
bola jauh ke luar lapangan pertandingan, skor pun terus bertambah buat
Zhang/Zhao.
Sempat menyamakan kedudukan 8-8,
pasangan Indonesia kembali bermain di bawah tekanan dan kembali
tertinggal 8-14. Tertinggal jauh 10-18 membuat Tontowi/Liliyana semakin
sulit mengembangkan permainan dan akhirnya harus merelakan game kedua
kembali direbut Zhang/Zhao.
“Saat posisi 13-7 di game pertama,
Tontowi gagal mematikan dua bola tanggung, dan habis itu gagal lagi
karena raketnya putus. Tontowi menyesali ini, saya sudah ingatkan dia
jangan ingat-ingat kesalahan tadi. Ternyata dia masih belum bisa
melupakan game pertama dan dia kecewa, permainannya langsung berubah,”
ungkap Richard Mainaky, pelatih Tontowi/Liliyana.
“Ditambah lagi pada game kedua
Tontowi/Liliyana dapat lapangan yang melawan arah angin, jadi makin
susah. Kalau berhadapan dengan pasangan Tiongkok ini, Tontowi/Liliyana
seharusnya menekan terus dari awal, jangan kasih kesempatan sama
sekali,” imbuh Richard yang dijumpai di Gyeyang Gymnasium.