Inilah Transkrip Percakapan Umar Syadat dan Admin @TrioMacan2000 yang direkam diam-diam

Raden Nuh, salah satu admin @triomacan2000
Raden Nuh, salah satu admin @triomacan2000
Akun @TrioMacan2000 pernah menyasar Dr Umar Syadat Hasibuan, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri dalam rangkaian cuitannya di Twitter pada 30 Juni 2012. Karena kesal difitnah di jejaring sosial media Twitter, Umar pun mencari tahu siapa orang di balik @TrioMacan2000. Umar pun berhasil menemui salah satu admin @TrioMacan2000, Raden Nuh, di sebuah rumah sakit swasta.

Umar Syadat dan Raden Nuh pun berdialog. Dialog itu direkam diam-diam oleh Umar. Di rekaman ini, Raden mengaku dia memang salah satu admin @Triomacan2000.

Di sini sejumlah nama disebutkan Raden Nuh. Seperti nama mantan Kapolda Metro Jaya, Nugroho Jayusman dan Menko Perekonomian Hatta Radjasa. Juga Staf Khusus Menko Perekonomian Abdul Rasyid dan Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, yang disebut Raden Nuh juga pernah menjadi admin @TrioMacan2000.

Raden Nuh, salah satu admin @triomacan2000
Dr Umar Syadat Hasibuan (twtrland)
Berikut transkrip perbincangan selengkapnya antara Dr Umar Syadat dan Raden Nuh selama hampir 9 menit itu yang dimuat di laman Vivanews.com
 
Umar Syadat :
Ini kejadian. Waktu itu tahun masih aku pindah 1999. Gua becanda sama alumni 1999. Terus tiba-tiba aku dibilang, eh Mar aku nggak tega nyakiti kau. Kau terima duit kan dari Lukman Edy (Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 2007-2009) Rp500 juta di Hotel Grand Melia. Gua diam, gua blok. Terakhir @TrioMacan2000 ganggu gua. Gua dibilang melarikan duit Rp500 juta dan mobil Lukman Edy. Dan cuma Syahganda (Nainggolan) yang tahu aku dan Mendagri menemui Bachtiar Hamzah di penjara. Di situ aku mulai curiga dia.

Raden Nuh :  Jadi begini, kami ini kan ramai. Kami ini tim. Kami ini dibina oleh Pak Nugroho Jayusman. Kan begitu. Dibawalah kami kumpul. Ramai kan. Ada beberapa orang dengan latar macam segala macam. (Dalam pertemuan itu) apa yang akan kami buat. Temanya adalah korupsi. Di situ juga ada orang KPK. Ngobrolah kami segala macam. Lalu bagaimana? Sudah. Akhirnya sudah kami jalankan. Sudah kami jalankan. Jadi ente nuduh aku, aku jadi heran. Kenapa ke aku?

Umar Syadat: Aku punya alasan. Kujawab. Dua hari yang lalu Bang (Abdul) Rasyid (Staf Khusus Menko Perekonomian) telepon aku. Aku tanya Bang Rasyid. Bang tolong jawab yang jujur, siapa @TrioMacan2000. Dia jawab, “Demi Allah. Demi Rasulullah aku nggak bohong. @TrioMacan2000 itu Raden Nuh.” Makanya gua marah. Aku bilang sama dia, eh masalah apa aku sama dia, sama Raden Nuh. Kenapa dia jelek-jelekin aku.

Raden Nuh: Nah itu dia….

Umar Syadat: Nah yang buat aku makin marah dibilang bahwa ‘Mar, pesantren Bapakmu terima suap Rp 1 miliar dari PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal) di Jambi.’ Apa maksudnya itu?

Raden Nuh:
Demi Allah aku tidak pernah mengatakan itu. Ngerti pun tidak aku.
Umar Syadat: Terus siapa?

Raden Nuh:  Nah, makanya coba kami (admin @TrioMacan2000) kumpul. Kita coba kumpul. Kita akan tanya siapa yang menulis. Jadi begini, di luar kami ada juga orang lain. Ada tiga orang lain. Aku tidak perlu sebut namanya.  Salah satu orang adalah bintang satu Bareskrim. Dia di bawah Napoleon Bonaparte. Anggotanya Napoleon Bonaparte. Kemarin saja kita masih ketawa-ketawa, sama siapa? (tanya Raden Nuh pada dua temannya). Itu yang karaoke bareng. Staf Menkopolkam. Jakobus, Jan Jakobus.

Umar Syadat: Tapi ini harus diselesaikan. Aku tidak bisa terima.

Raden Nuh:
  Jadi begini, ini akan kita selesaikan. Tapi aku harus cari dulu, siapa yang bicara itu. Paling tidak mereka harus kita minta pertanggunganjawabnya.  Minta maaf lah. Kan begitu. Tapi tolong dicek, kalau ada buktinya tolong dikirim.

Umar Syadat: Ada, ada buktinya.  Nanti aku kirim.

Raden Nuh: Ya, kirim biar aku tahu persis siapa yang tahu informasi ini. Karena informasi itu mahal.

Umar Syadat: Dan Bang Ade masih marah, karena @TrioMacan2000 bilang dia mafia direksi di BUMN. Itu siapa yang bicara? Harus tanggungjawab kalian. Aku ini sama dia (Raden Nuh) baik. Terakhir kita ketemu di mana? Di karaoke.

Raden Nuh: Ya di Hotel Borobudur mau karaoke.

Umar Syadat:  Tapi kenapa gua di-bully di situ. Kalau aku cuma di-bully dibilang aku terima duit, tidak ada masalah. Ini bapak aku. Sama seperti ibu ente yang sekarang sakit. Bapakku sekarang sedang sakit stroke. Siapa yang tidak marah?

Raden Nuh: Betul. Betul. Kita pun mau mati pun jadi. Cuma ente salah orang. Aku dari dulu sama kau tidak ada persoalan.

Umar Syadat: Cuma enggak enak tadi. Kau beginiin aku. Aku memang memfoto. Tapi yang kufoto itu foto dinding. Mau kutunjukkan fotonya?

Raden Nuh: Bukan begitu. Kami ini dapat pesan kami ini tidak boleh terbuka.

Umar Syadat: Kalau kalian nggak terbuka, kenapa kalian mau diwawancara Tempo dan JPNN (Jawa Pos News Network)?

Raden Nuh:  Untuk Tempo itu khusus yang datang cuma dua orang. Aku sama Buyung. Cuma berdua saja yang boleh. Kenapa, karena aku sudah dikenal orang di luar.

Umar Syadat: Sakit loh Bang. Kalau abang difitnah sakit juga kan?

Raden Nuh: Makanya sekarang kita sedang cari. Coba ente bayangkan, sampai jam 3 pagi masih ada yang main (@TrioMacan2000).

Umar Syadat: Nggak enak loh difitnah seperti itu….

Raden Nuh: Cuma ente salah sasaran.

Umar Syadat: Aku punya alasan menuduh kau. Bang (Abdul) Rasyid tadi malam bilang sama aku. Mati ditabrak mobil kalau aku bohong. Bahwa yang disebut @TrioMacan2000 itu abang.

Raden Nuh: Jadi begini. Syahganda (Nainggolan) kan ribut dengan Hatta (Menko Perekonomian Hatta Radjasa). Syahganda (lewat @TrioMacan2000) menyerang Hatta. Hatta marah. Sejak Hatta memarahi Rasyid (Abdul Rasyid, Staf Khusus Menko Perekonomian), si Rasyid nggak mau main itu lagi, enggak mau main@TrioMacan2000 lagi. Aku nggak tahu, mungkin dia (Rasyid) main lempar saja. Tapi Syahganda (Nainggolan) juga ada timnya, 4-5 orang.

Umar Syadat: Kalau Rasyid dan Syahganda aku sudah kenal lama. Bukan kenal sehari. Tapi masalahnya kenapa sih aku yang harus di-bully, bukan orang lain. Yang kedua, aku nggak pernah nganggu @TrioMacan2000. Titik. Yang paling sakit hati aku bapakku dibilang terima suap Rp1 miliar. Itu aku nggak bisa terima.

Raden Nuh: Aku cari. Nanti aku akan cari (siapa pelakunya). Kalau bisa diingat-ingat, kapan itu dilakukan, supaya kami tahu apakah kami sudah bergabung.

Umar Syadat: Dua bulan yang lalu.

Raden Nuh: Kalau dua bulan yang lalu kami sudah bergabung (dalam @TrioMacan2000). Nanti kucari siapa orangnya. Jadi kapan kita ketemu lagi. Kalau bisa satu minggu lagi lah.

Umar Syadat: Tahu nggak, aku ini mendendam, mendendam sedendam-dendamnya. Aku difitnah. Di @TrioMacan2000 itu dibilang aku melarikan mobil Lukman Edy (Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal 2007-2009). Terus dibilang aku melarikan uang Rp500 juta. Dua bulan yang lalu. Setelah itu, setelah dua tweet itu, dibilang lagi aku menjual alat e-KTP ke kepala daerah ke Bupati Serdang Bedage. Apa maksudnya itu? Yang namanya proyek e-KTP itu terkontrol di Dirjen Minduk. Kenapa aku dituduh menjual alat e-KTP ke Sumatera Utara. Apa salahku?

Raden Nuh: Ya sudah nanti kita bereskan semua. Ini cuma kesalahpahaman saja.

Subscribe to receive free email updates: