
Para netizen pun geram dengan apa yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi tersebut. Kegeraman mereka pun dilampiaskan dengan menyebarkan video iklan PDIP berupa janji-janji akan menolak impor saat kampanye.
Berikut video yang memang telah diunggah oleh PDIP saat kampanye itu.
Seperti diketahui, Jokowi meloloskan impor sapi dari Australia sebanyak 264 ribu ekor. Achmad Hafidz Tohir menilai kebijakan Jokowi ini melukai hati rakyat, khususnya para peternak sapi lokal. Ketua Komisi VI DPR RI itu juga menilai Presiden Jokowi mengkhianati janjinya sendiri.
“Kebijakan Presiden Jokowi benar benar tidak sesuai dengan janji kampanyenya, ini menunjukkan bahwa presiden kita inkonsisten, Jokowi bagaikan menelan ludahnya sendri,” tegasnya, Kamis 27 November 2014, seperti dikutip RRI.
Rofi Munawar, anggota Komisi IV DPR RI, juga mengkritik kebijakan itu. Menurutnya, impor sapi akan menguras devisa negara sebesar Rp 4,8 triliun hingga Rp 5 triliun. Jika dana tersebut dialihkan untuk pengembangan sapi lokal tentu akan sangat bermanfaat dalam mendorong roda ekonomi dan konsumsi daging nasional.
“Pemerintah ada baiknya melakukan proses pelaksanaan evaluasi program swasembada daging sapi (PSDS) secara serius, sehingga bisa dipetakan potensi dan solusi yang perlu dilakukan dalam pengembangan swasembada daging sapi,” sarannya, Sabtu 29 November 2014, seperti dikutip Merdeka.
Selain berencana mengimpor sapi, pemerintah Jokowi juga akan mengimpor 2.500 kapal dari China selama lima tahun ke depan. Impor senilai Rp 15 triliun ini akan dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui PT Zadasa Indonesia.
Sebelumnya, selain PDIP membuat iklan menolak impor, Jokowi juga berjanji akan menghentikan impor. Pada 29 Maret 2014, Jokowi menyatakan Indonesia harus berani menghentikan impor daging sapi. Menurutnya, Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan swasembada daging.
“Kita harus punya keberanian untuk beralih dari konsumsi ke produksi. Selama ini kita tidak berani berproduksi karena tidak ada kemauan,” kata Jokowi seperti dikutip Tempo.
Bahkan, pada pertengahan bulan lalu, Jokowi juga menyatakan bahwa impor bikin malas. Ia merasa prihatin akan ketergantungan pangan Indonesia terhadap produk impor.
Agaknya, pengkhianatan terhadap janji-janji kampanye itulah yang membuat netizen geram dan menyebar video iklan ini untuk menolak lupa. (cahayadakwah/kabarpapua.net)