Pengusaha muda, Bahlil Lahadalia resmi mendaftarkan diri sebagai calon
Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2015-2018,
pada 14 November 2014.
Bahlil merupakan salah satu dari tiga calon Ketum HIPMI yang hari ini siap bersaing dalam Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XV di Bandung, Jawa Barat, 12-14 Januari 2015.
Bahlil merupakan salah satu dari tiga calon Ketum HIPMI yang hari ini siap bersaing dalam Musyawarah Nasional (Munas) HIPMI XV di Bandung, Jawa Barat, 12-14 Januari 2015.
Latar belakang pemuda asal Fak-Fak, Papua Barat ini pernah menjadi sopir angkot, penjual kue, dan penjual koran, hingga menjadi pengusaha nasional. Berkat ketekunan, kerja keras dan semangat pantang menyerah membawa pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini sukses.
"Selain berjualan kue, saya juga pernah menjadi sopir dan kondektur angkot ketika SMP dan SMA. Berkat kegigihan saya bisa meneruskan bangku kuliah di Universitas Cendrawasih. Saat itu saya juga mencari tambahan uang buat kuliah dengan menjadi pendorong gerobak para pembeli di pasar," sebut Bahlil 14 November 2014 lalu.
Setelah lulus kuliah, Bahlil bekerja di konsultan keuangan di Jayapura. Lalu setelah itu mendirikan perusahaan kontraktor dengan modal tabungan dan bantuan teman-temannya. Selain bidang infrastruktur ia juga memiliki bisnis pertambangan emas dan nikel.
Lahir di tengah keterbatasan tidak membuatnya rendah diri
dan berputus asa, Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan
membuat Ibunda Bahlil harus ikut bekerja untuk membantu ekonomi
keluarga, sebagai tukang cuci, masa kecil yang penuh keterbatasan ini
membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Demikian sebagaimana dikutip dari situs Bahlil Lahadalia.
Saat SD ia telah membantu perekonomian keluarga dengan
menjajakan kue di Sekolah, memesuki bangku SMP sempat juga menjadi
kondektur, disaat SMEA ia sempat menjadi part time untuk menjadi supir
angkot, semata-mata untuk bertahan hidup dan menyokong ekonomi keluarga,
ditengah keterbatasan tersebut Bahlil tetap menunjukan prestasi
dilingkungan Akademik dan Menjadi Ketua Osis.
Semangat untuk menngejar cita-cita, membuatnya melakukan
banyak hal hingga mampu dengan hasil jerih payahnya ia mendaftar kuliah
di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, “ saya merasa beruntung
melalui proses yang tak mudah ini, semuanya penuh kerja keras tapi jujur
saya menjalaninya dengan penuh suka cita” ungkap Bahlil
Semasa di bangku kuliah Bahlil termasuk sangat aktif,
menjadi pengurus senat mahsiswaa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa
Islam, yang membawannya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum
PB HMI, suatu hal yang tidak mudah bagi pemuda kelahiran tanah Papua
ini, dengan berorganisasi ini saya belajar banyak hal dan tentunya yang
paling berharga dalah pertemanan dan networking, “saya memulai karir
organisasi saya dari bawah, mulai dari komisariat, cabang, badko hingga
pegurus besar” jelas Bahlil
Begitu pula saat di HIPMI mulai tahun 2003 menjadi
pegurus BPC berlanjut ke BPD hingga ke BPP saat ini, “lebih dari satu
dekade saya berproses di HIPMI. Tidak ada yang instant jika kita mau
membentuk kader yang berkualitas” tegasnya
Sumber daya alam yang begitu melimpah di tanah Papua
membuatnya makin bersemangat untuk mengelolanya dengan baik untuk
membawa perbaikan ekonomi masyrakat papua, awalnya saya banyak
mengerjakan proyek APBD tapi itu semua hanya batu loncatan untuk
memperkuat fondasi kita, dari situ kita belajar, “para pengusaha di
HIPMI sudah selayaknya mendapat kue pembangunan melalui APBD dan APBN
karena itu memang hak dari kita”
Pemilik Rifa Capital ini terus melebarkan sayapnya, boleh
dibilang semua jenis usaha sempat dimasukinya saat ini kami di holding
membagi beberapa jenis usaha mulai dari perkebunan, properti,
transportasi, pertambangan dan konstruksi.
Menurut Bahlil hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal,
melainkan kreativitas dan jaringan, banyak sekali peluang yang ada
apalagi negara kita cukup luas dan memiliki potensi yang melimpah, yang
penting kita berani memulainya, tegas Bahlil
HIPMI sebagai organisasi kaderisasi, terus berusaha
menciptkan pengusaha-pengusaha muda yang tangguh mulai dari bangku
sekolah memang sebaiknya sudah diperkenalkan, kita memilik program HIPMI
Perguruan Tinggi ini menjadi wadah kaderisasi HIPMI.
Di sisi lain HIPMI juga harus dapat memberikan peluang yang
lebih besar kepada para anggotanya, dengan akses jaringan dan senior
yang dimilki HIPMI ini merupakan kekuatan besar, tingaal bagaimana
mengelolanya dengan baik sehingga memberikan kemudahan bagi anggota
HIPMI untuk mengakses peluang yang ada.
Untuk menjadi pengusaha yang tangguh Bahlil memberikan
kiat-kiat khusus, pertama tentunya adalah keyakinan dan mimpi, itu yang
harus dimiliki setiap orang yang ingin maju, kalu mau jadi pengusaha
mimpinya harus besar, dengan mimpi yang besar ini yang memacu kita
bekerja keras dan cerdas.
Kedua, jaringan atau networking , hal ini mejadi sangat
penting jika kita ingin berkembang dengan pesar, HIPMI menjadi salah
satu sarana yang cukup baik dan efektif untuk memperluas jaringan
Ketiga, jangan mudah menyerah dan berputus asa, kegagalan selama tidak membuat kita mati, itu akan membuat kita makin kuat.
Keempat, tentunya adalah sikap dan etika, menjadi
pengusaha itu harus punya integritas dan bertanggung jawab, sehingga
kita bisa dipercaya itulah modal utama untuk bisa maju
Pemuda hobi traveling ini masih sangat prihatin dengan
masih kurangnya jumlah pengusaha di Indonesia, kita harus bahu membahu
bersama-sama untuk memndorong para pemuda bisa terjun di dunia usaha,
saya yakin HIPMI mampu menjadi garda terdepan untuk mencetak
pengusha-pengusaha handal, Ayah tiga putra ini menjelaskan komitmenya
untuk bersama-sama merealisasikan hal tersebut, kita akan bangkit
bersama tegas Bahlil.
0 Response to "Inilah Profil Bahlil Lahadalia, Pengusaha Asal Papua Jadi Calon Ketua HIPMI Nasional"
Post a Comment