Ahok Jangan Asal 'Ngoceh'!

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sesumbar ingin menggunakan penembak jitu alias sniper untuk memberantas preman di DKI Jakarta. Hal itu mendapatkan kritikan keras dari tokoh Betawi.

Ketua Antarlembaga Badan Musyawarah (Bamus), Muhammad Rifqi menilai, pernyataan Ahok sangat tidak manusiawi. Menurutnya, penembak jitu tidak diperlukan untuk memberantas preman.

"Itu melanggar HAM, kan ada aturan tersendiri untuk menggunakan sniper. (Ahok) Jangan asal ngoceh," ujar Rifqi, Sabtu (1/2/2015).

Pria yang kerap disapa Eki Pitung itu menegaskan, Jakarta saat ini sudah terbilang kondusif, lain halnya di era 1980-1990 yang marak preman dan fenomena kemunculan penembak misterius (petrus).

"Jakarta bukannya Texas atau Makau tempat para mafia bermain judi, yang ditaruh sniper di tiap gedung-gedung," tegasnya.

Dia juga menilai, Polri dan TNI diberikan senjata bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, dan seorang gubernur seharusnya mengayomi dan melayani masyarakat.

"Jakarta itu bukan kota barbar. Gubernur, pemerintah sampai tingkat kelurahan itu tugasnya melayani dan mengayomi masyarakat dan bukannya malah nakut-nakutin, Ahok jangan sok jadi koboi," tegasnya.

Dia pun menyarankan, jika ingin memberantas premanisme di Jakarta harus memakai pendekatan persuasif, seperti mendekatkan kepada sejumlah tokoh-tokoh organisasi masyarakat dan tokoh-tokoh kelompok di kota metropolitan.

"Seharusnya dirangkul kelompok-kelompok dan organisasi, saya rasa kalau bongkolnya (pimpinannya) diajak bicara, bisa mengerti. Jadi jangan membuat opini kalau Jakarta ini enggak aman. Jadi, masyarakat ini bertanya ada apa ini Jakarta?," tutupnya. (oke/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ahok Jangan Asal 'Ngoceh'!"

Post a Comment