Saban hari setiap pukul 6:30, Sarjana Pendidikan Islam (Spd I) itu mulai mempersiapkan diri untuk berkeliling menjajakan roti bakar buatannya. Pembeli setianya merupakan murid-murid sekolah yang berada di kota Nanga Pinoh.
Keputusan besar yang telah ia ambil tak begitu saja diputuskan. Bayinan telah memikirkan masak-masak dan berkompromi bersama keluarganya. Menjadi seorang pegawai bank yang duduk manis di ruangan ber-AC rupanya tak cukup menggairahkan semangat kerja yang dimiliki Bayinan.
Diakuinya penghasilan menjadi tukang roti bakar jauh lebih menjanjikan ketimbang menjadi pegawai bank. Bila sebelumnya ia menerima upah sebesar Rp 3 juta per bulan, kini ia bisa mengantongi Rp 15 juta per bulan.
"Berjualan roti bakar jauh lebih menyenangkan, dalam sehari bisa mengantongi Rp 500-600 ribu, jadi dalam sebulan saya bisa dapat Rp 15 juta. Dan saya tidak pernah menyesal memutuskan keluar dari bank", ungkapnya. (korupsidotcom/kabarpapua.net)
0 Response to "Pernah Bekerja di Bank, Sarjana Itu Kini Putuskan Jualan Roti Bakar Beromset Jutaan Rupiah"
Post a Comment