Serge Lolos dari Timah Panas, Kapuspenkum Hanya Siapkan Sembilan Peti Mati


Peti yang dipersiapkan untuk para terpidana mati (Foto: Twitter).
Seorang terpidana mati mampu menghindari terjangan pelor Jaksa Eksekutor Kejaksaan Agung (Kejagung). Lembaga yang dipimpin H M. Prasetyo tersebut memastikan terpaksa menangguhkan eksekusi untuk Terpidana Mati asal Prancis Serge Areski Atlaoui yang rencananya dilakukan pada pekan ini. Detik-detik terakhir, Serge ternyata mengajukan perlawanan hukum atas putusan PTUN PN Tangerang yang menolak gugatannya.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Spontana menuturkan bahwa pihaknya baru menyiapkan sembilan peti mati untuk jenazah terpidana mati. "Ya jumlahnya memang segitu," tuturnya.

Saat didesak, apakah berarti hanya ada sembilan terpidana mati? Akhirnya, dia menjawab pada eksekusi gelombang dua yang sebentar lagi digelar, memang hanya ada sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi. "Sebelumnya, memang direncanakan sepuluh, tapi hingga detik terakhir ternyata hanya bisa sembilan orang," paparnya.

Yang lolos dari hantaman timah panas adalah Serge Areski Atlaoui. Dia bisa lolos dari ajal karena akan mengajukan perlawanan hukum atas penolakan gugatan PTUN. "Dengan begitu, mau tidak mau kami harus menghormati keputusan tersebut. Awalnya, dia memang tidak akan mengajukan perlawanan hukum, tapi berubah pikiran belakangan hari," jelasnya.

Perlawanan hukum atas PTUN diprediksi membutuhkan waktu hingga dua minggu. Dengan begitu, dapat diprediksi bahwa tidak memungkinkan Serge dieksekusi pada pekan ini. "Ya, itulah sebabnya," ujarnya singkat.

Namun, Kejagung ternyata tidak menyerah. Kemungkinan besar, Serge bisa jadi dieksekusi pada gelombang tiga. Namun, tidak bersama-sama dengan terpidana lainnya. "Kemungkinan eksekusi Serge akan sendirian, bila perlawanan hukum itu kembali ditolak pengadilan," ujarnya.

Selain itu, saat ini Kejagung memastikan sembilan terpidana mati lainnya telah meminta lokasi penguburannya. Untuk duo Bali Nine dipastikan ingin dikembalikan ke negara asal Australia dan dikuburkan disana. Lalu, Mary Jane juga dikembalikan ke negaranya, Filipina.

"Raheem Agbaje ingin dikuburkan di Madiun, Martin Anderson di Bekasi, Zainal Abidin di Nusakambangan dan tiga orang lainnya, Sylvester Obiekwe, Rodrigo Gularte, lalu Okwudili Ayantanze belum menentukan lokasi penguburan," jelasnya.

Terkait gelombang protes yang bermunculan akibat rencana eksekusi mati gelombang dua tersebut, Tony menjelaskan seharusnya semua pihak menghormati hukum yang ada di Indonesia. Bahkan, sebenarnya yang perlu dipahami adalah Indonesia ini memerangi narkotika. "Saya yakin banyak negara yang juga berkomitmen memberantas narkotika," paparnya.

Seharusnya, lanjut dia, berbagai negara yang berkomitmen untuk memerangi narkotika bisa berjalan seiring dengan Indonesia. "Semua negara kami ajak untuk memerangi narkotika," ujarnya. (indopos/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Serge Lolos dari Timah Panas, Kapuspenkum Hanya Siapkan Sembilan Peti Mati"

Post a Comment