Anggota Majelis Pustaka
dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa B Nahrawardaya mempertanyakan
keberadaan pasukan Densus 88 yang tidak merespon kelompok
teroris-separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menantang perang
secara terbuka terhadap TNI dan Polri serta masyarakat non-Papua.
"Inilah fenomena janggal dalam program pemberantasan terorisme.
Kelompok yang secara terbuka menantang aparat untuk head to head
berperang untuk kemerdekaan, seolah tidak dianggap sebagai ancaman
teror. Padahal yang diteror jelas negara. Dalam hal ini TNI/Polri.
Mereka punya kelompok, punya jaringan. Punya senjata. Punya markas.
Bahkan mungkin punya bekingan di Luar Negeri. Tapi kenapa Densus tidak
meresponnya?" kata Mustofa, Jumat (22/5/2015).
Menurutnya, malasnya Densus merespon ancaman separatis di Papua,
besar kemungkinan karena kelompok tersebut benar-benar ada dan eksis
serta diketahui punya struktur dan amunisi yang nyata.
"Ini jelas berbeda dengan terduga teroris di Jawa dan sekitarnya
yang selama ini eksistensinya diketahui dari keterangan aparat. Ada
kemungkinan lain, aparat dalam hal ini Densus, sudah mengetahui kekuatan
para separatis Papua yang telah menantang mereka. Kekuatan riil yang
sudah diketahui ini, kemudian dalam perhitungan, dapat membahayakan
Densus," ungkap Mustofa.
Peneliti terorisme ini menjelaskan, OPM tentu berbeda dengan
teroris atau terduga yang selama ini keberadaannya dan kekuatannya tidak
pernah terpublikasi secara transparan ke Publik. "Rata-rata, kekuatan
para terduga teroris, maupun rencana-rencana mereka, biasanya hanya
diungkapkan oleh aparat. Sementara, ancaman separatis Papua, lebih riil
dan dapat diketahui publik secara luas," jelas Mustofa.
Selain itu, kata Mustofa, bisa jadi ini adalah permainan intelijen
hitam dalam mengatur "irama" politik pemerintahan. Tujuannya agar
masyarakat dan media, bisa disibukkan dengan isu Papua Merdeka.
"Kenapa harus disibukkan dengan urusan Papua Merdeka? Karena
barangkali sedang ada rencana terselubung lainnya yang sedang berjalan,"
pungkasnya.
Seperti diketahui, OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo
baru-baru ini menantang perang secara terbuka terhadap TNI dan Polri
serta masyarakat non-Papua. Kelompok teroris yang bermarkas di Lany
Jaya, Papua ini menegaskan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi
harga mati. Mereka juga menolak segala bentuk dialog. (SIonline/kabarpapua.net)
0 Response to "Ditantang Perang OPM, Mustofa: Kenapa Densus Tidak Merespon?"
Post a Comment