Jokowi akan Bebaskan 36 Tahanan Politik di Papua

Jokowi akan Bebaskan 36 Tahanan Politik di Papua
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan berkas grasi kepada lima tahanan politik yang terlibat gerakan Operasi Papua Merdeka di Lapas Abepura Jayapura, Papua, pada 9 Mei 2015.  ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Presiden Joko Widodo akan kembali membebaskan para tahanan politik di Papua, kali ini 36 orang. Dalam waktu dekat, Jokowi akan memanggil menteri-menteri terkait untuk membicarakan soal pembebasan tahanan politik itu.

"Orang bilang di sana ada seratus (tahanan politik), tapi kalau saya yang pegang (memiliki data identitas) 36 (tahanan politik) yang ada. Nama-nama sudah saya pegang. Saya, kan, keliling di tahanan," kata Staf Khusus Presiden, Lenis Kogoya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6/2015) pekan lalu.

Menurut Lenis, setelah dibebaskan mereka akan mendapat fasilitas, misalnya, jika ada yang ingin bekerja sebagai pegawai negeri sipil akan diangkat. Jika ada yang ingin membuka usaha akan diberikan modal. "Kalau mau bangun rumah, kita bangunkan. Kalau mau sekolah, kita sekolahkan," ujar dia.

Lenis mengatakan bahwa sebenarnya gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) terjadi karena Pemerintah tidak memberikan apa yang mereka butuhkan. Jika Pemerintah memperhatikan dan memenuhi kebutuhan Papua, tidak akan terjadi gerakan separatis di sana.

"Mereka marah ada sebabnya: minta kue, susu. Kalau tidak dikasih akan marah. Ini seperti anak dengan orang tua. Jadi bagaimana orang tua mengerti akan anak. Pemerintah saat ini mulai mengerti, saya akan kasih jalan," katanya.

Apalagi, kata dia, saat di Papua Jokowi sudah bertemu pimpinan OPM.

Sebelumnya, Jokowi sudah membebaskan lima tahanan politik dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Abepura, Jayapura, beberapa waktu lalu.  (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jokowi akan Bebaskan 36 Tahanan Politik di Papua"

Post a Comment