Gempa bekekuatan 7,2 Skala Richter mengguncang Papua, Selasa (28/7/2015) pagi. Gempa yang berpusat di kabupaten
Memberamo itu juga membuat sejumlah bangunan pemerintah di Tolikara
retak.
“Di sini sangat terasa dan warga keluar
panik tetapi setelah itu aktifitas warga kembali normal,” kata Imam
masjid Baitul Mutaqijn, Ali Muchtar seperti dikutip Republika.
Ali mengatakan, gedung yang ditempati
pasukan Brimob itu dulu pernah retak oleh gempa. Setelah terkena gempa
tadi pagi, retaknya bertambah dalam. Sedangkan gedung yang masih utuh
ditempati oleh para pengungsi yang rumahnya terbakar saat kerusuhan pada
Idul Fitri lalu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
mengatakan, berdasar laporan terakhir pada pukul 10.28 WIT, dampak gempa
tersebut menyebabkan rumah hingga rumah sakit di Kasonaweja ibukota
kabupaten Memberamo rusak.
Tercatat sebuah rumah rusak berat, dua
buah rumah rusak ringan, sebuah gudang rusak ringan, dan sebuah rumah
sakit bergerak rusak ringan. Gempa juga mengakibatkan terjadinya
pergeseran tanah sepanjang sekitar 50 meter dan satu orang dilaporkan
hilang akibat hanyut di sungai.
“Saat gempa, guncangan dirasakan sangat
kuat. Intensitas gempa dirasakan VII MMI atau sangat kuat dan
menyebabkan masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah. Pasien di
rumah sakit dievakuasi keluar bangunan,” terang Sutopo seperti dikutip Tribunnews. [Ibnu K/Bersamadakwah]
0 Response to "Gempa 7,2 SR Guncang Papua, Bangunan di Tolikara Retak"
Post a Comment