Penghina Nabi ini Dapat Penghargaan di Luar Negeri

Penghina Nabi ini Dapat Penghargaan di Luar Negeri

Negara menjadikan gerakan anti Yahudi (Anti Semit) sebagai sebuah kejahatan. Namun ketika simbol Islam dihina, mereka menyebut kebebasan.

Blogger penghina Islam Raif Badawi mulai menjalani hukuman cambuk bertahap tetapi kemudian dihentikan setelah ia jatuh sakit.

Penulis blog Arab Saudi, yang dijatuhi hukuman cambuk sebanyak 1.000 kali dan hukuman penjara selama 10 tahun ini divonis menghina Islam oleh pengadilan Saudi, sebaliknya dianugerahi pengpenghargaan kebebasan berbicara di London.

Raif Badawi menerima penghargaan International Writer of Courage 2015, dikeluarkan oleh English PEN yang mengkampanyekan kebebasan berpendapat dan menghilangkan segala hambatan terhadap kesusasteraan.

Penghargaan diberikan kepada Raif Badawi dan James Fenton, seorang penyair, wartawan dan kritikus sastra Inggris.

Penyerahan penghargaan digelar di British Librabry, London pada Selasa (06/10/2015) malam sebagaimana dikutip BBC.

Badawi diwakili oleh salah seorang pendiri Wikipedia, Jimmy Wales.

Dalam sambutannya, Wales menyatakan penghargaan itu diharapkan dapat membantu pembebasan Badawi.

Raif Badawi divonis bersalah menghina Islam melalui tulisannya tentang para ulama di Arab Saudi dan juga dinyatakan bersalah melanggar undang-undang teknologi.

Pada Januari tahun ini, ia menjalani hukuman cambuk 50 kali. Peristiwa itu dikecam pedas oleh sejumlah negara Barat.

Sedianya ia akan dicambuk lagi secara bertahap tetapi ditunda karena alasan kesehatan.

Juli lalu ia dijatuhi hukuman 7 tahun kurungan dengan 600 cambukan atas dakwaan melanggar UU anti-kejahatan siber.

Raif Badawi telah menghuni di balik jeruji besi selama lebih dari setahun sejak ditahan bulan Juni 2012 lalu.

Sejumlah ulama mengatakan ia telah murtad dan menodai ajaran Islam melalui tulisan-tulisannya di internet maupun komentarnya di televisi.

Pengadilan kriminal Jeddah, yang mengadili di tingkat banding menyatakan pendiri situs Free Saudi Liberals itu bersalah menghina Islam melalui situsnya.

Bermuka Dua

Eropa termasuk di antara Negara bermuka dua dalam memainkan peran melindungi pembenci dan penghina Islam. Di satu sisi mereka mengaku menjunjung tinggi ha asasi dan kebebasan namun di sisi lain anti kebebasan berbicara.

Sebelum ini, Presiden Prancis Francois Hollande sempat mengatakan, ‘kejahatan anti Semit’ (anti Yahudi) tak punya tempat di Prancis.

Senada dengan Prancis, Inggris bahkan mempertaruhkan independensinya melindungi penjajah Zionis Israel. Negeri ini pernah memboikot Konferensi Dunia Anti-Rasisme tahun 2011, akibat banyak Negara menekan Israel.

Menteri Luar Negeri Inggris kala itu mengancam tidak akan mengirim delegasi pada pertemuan PBB untuk memperingati ulang tahun ke-10 Konferensi Dunia Anti-Rasisme. Ia bahkan menyebut acara itu ‘anti-Semit.’

Namun sikap ini berubah ketika ada orang dan kelompok mencela dan menghina simbol-simbol yang dihormati Islam. Mereka buru-buru menyebutkan ‘kebebasan berpendapat’ bahkan memberinya penghargaan. (Hidayatullah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penghina Nabi ini Dapat Penghargaan di Luar Negeri"

Post a Comment