Sebelum meninggal, Rudi, panggilannya, sempat dirawat di rumah sakit beberapa pekan, di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, dan di RS dr Oen Solobaru. Rudi adalah salah satu pendiri PDI-Perjuangan di Kabupaten Wonogiri. Sekitar tahun 1997-1999 bersama Wawan Setya Nugraha, Rudi mendirikan PDI Pro Megawati (PDI-Promeg). Saat itu, selain ada PDI-Promeg juga ada kubu PDI-P Suryadi.
Jenazah telah dikebumikan pukul 13.30 WIB, hari Sabtu (21/11/2015) di pemakaman umum, Wuryantoro Wonogiri. Jasad almarhum diangkut menggunakan mobil ambulan DPD PKS Kabupaten Wonogiri, yang dikemudikan oleh Ahmad Zarif pengurus DPD PKS Kabupaten Wonogiri, sebagaimana dilansir infowonogiri.com.
Perihal mobil jenazah dari PKS, hal itu sudah menjadi wasiat almarhum kepada keluarga ketika menjelang ajalnya yang meminta diantar memakai mobil jenazah dari PKS dan menolak menggunakan mobil jenazah PDIP.
Jenazah almarhum diberangkatkan pukul 13.00 WIB dari rumah duka. Tampak
melayat Paslon Bupati nomor urut 1 Hamid Noor Yasin – Wawan Setya
Nugraha. Namun Paslon Bupati/Wabup nomor urut 2 Joko Sutopo (PDI-P) dan
Edi Santosa (Golkar) tidak tampak hadir.
Beberapa pengurus partai Koalisi Wonogiri Baru (KWB) hadir melayat. Dari PKS, Gerindra, PAN, PD dan PPP.
Ratusan komunitas Bantheng Liar, JKW4 Presiden, Ringin Sempal, Baris
Pendem dan Relawan HW. Para camat dan pejabat Pemda juga tampak hadir.
0 Response to "Sesuai Wasiatnya, Jenazah Wakil Rakyat PDIP Diangkut dengan Ambulan PKS dan Menolak Ambulan PDIP"
Post a Comment