"Melepas pemain dari suatu tim profesional adalah hal yang biasa dan wajar tapi kaluu itu dilakukan dalam jumlah yang besar dan tanpa data medis, fisik, mental dan performa yang akurat itu menurut saya sangat tidak ilmiah," katanya lewat pesan singkat kepada Antara di Kota Jayapura, Papua, Kamis.
Menurut dia, ada baiknya tim sekelas Persipura menyertakan sejumah alasan melepas delapan pemain tersebut sehingga mereka bisa memperbaiki jika ada yang kurang maksimal.
"Apakah mereka itu sudah tua atau karena VO2 Max-nya rendah serta Gizi buruk sehinga di coret? Data seperti ini yang harus dipakai untuk coret pemain. Apalagi pemain Papua yang dicoret itu rata-rata mahasiswa dan sarjana, itu merugikan tim kedepan," katanya.
Womsiwor yang juga seorang dosen disalah satu kampus ternama di Kota Jayapura mengemukakan bahwa Persipura Jayapura sesunguhnya merupakan satu-satunya tim yang identik dengan Iptek, karen rata-rata pemain Papua yang direkrut adalah mahasiswa dan sarjana.
"Jadi kalau ada pelatih yang minta untuk coret, berarti pelatih itu tidak punya kemampuan akademik yang layak mengatur pemain yang adalah mahasiswa dan sarjana," katanya.
"Bukan karena saya dosen jadi membela mahasiswa dan sarjana tapi fakta membuktikan bahwa kemampuan dan kehebatan pemain-pemain Persipura itu yang membesarkan nama pelatih. Buktinya setelah Osvaldo dikenal baru mau coret Victor Pae," sambungnya.
Sebelumnya, tim yang bermarkas di Stadion Mandala, Kota Jayapura itu melepas delapan pemainnya, yakni Lancine Kone, Lim Jun Sik, Fandri Imbiri, Fredi Isir, Elfis Herawan, Celcius Gebze, Victor Pae dan Ronald Setmob.
"Kami tidak lagi diperkuat sejumlah pemain," kata pelatih Osvaldo Lessa usai latihan tim Persipura di stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Rabu (6/1) petang. (Antara)
0 Response to "Pengamat Sayangkan Persipura Lepas Pemain Tanpa Alasan"
Post a Comment