![]() |
Foto: okezone |
Selasa (24/6/2014) kemarin, ratusan orang dari berbagai
elemen pemuda, Gerakan Reformis Islam (Garis) dan HMI Jakarta Raya, kembali
mengelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta.
Mereka mendesak Kejagung menuntaskan penanganan kasus dugaan
korupsi bus Transjakarta tahun anggaran 2013.
"Jangan sampai ada opini tebang pilih penanganan kasus
dimasyarakat karena akan memperburuk citra Kejagung, termasuk meminta
pertanggungjawaban Gubernur DKI Jakarta terkait dengan kasus tersebut sebagai
pemegang kebijakan," kata perwakilan dari Gerakan Reformis Islam (Garis),
Ali Zainal Abidin saat berorasi.
Sementara itu, koordinator aksi dari HMI cabang Jakarta
Raya, Nico Efriza Marplin meminta agar ada keberanian dari Jaksa Agung Basrief
Arief untuk menuntaskan kasus dengan nilai proyek Rp1,5 triliun itu.
"Kami curiga, kenapa sampai sekarang Jaksa Agung tidak
menyentuh dia (Jokowi). Semua sudah terlibat (empat tersangka). Kenapa sampai
sekarang Jokowi tidak diperiksa," ujar Nico.
Dia membantah, ada unsur politik di balik desakan penyelesaian
kasus korupsi ini. Pasalnya, sudah empat bulan sebelum Jokowi maju sebagai
capres, pihaknya sudah kerap berteriak meminta Kejagung untuk objektif mengusut
kasus ini.
Aksi unjuk rasa ini sempat membuat arus lau lintas dari
terminal Blok M menuju perempatan jalan Sisingamangaraja menjadi tersendat
lantaran massa bergerak dan berbaris menuju gerbang utama kejagung.
Sebanyak 183 personel aparat gabungan dari Polda Metro Jaya,
Polres Jakarta Selatan dan Polsek Kebayoran Baru mengawal jalannya aksi. Aksi
ini berjalan damai, massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (okezone/kabarpapuanet)
0 Response to "Usut Korupsi Bus Transjakarta, Kejagung Jangan Tebang Pilih"
Post a Comment