Mayat-mayat korban pembantaian di Rabiah Adawiyah (Aljazeera) |
Pemerintah kudeta di Mesir menghalangi kedatangan direktur eksekutif
Human Rights Watch (HRW), Kenneth Roth, dan direktur eksekutif untuk
Timur Tengah dan Afrika Utara, Sarah Leah Whitson, Senin (11/8/2014)
kemarin. Penghalangan itu dinilai bertujuan menyulitkan aktivitas
lembaga-lembaga HAM dunia yang sedang berusaha mengumpulkan bukti-bukti
pelanggaran HAM di Mesir.
Lembaga HAM dunia sedang berusaha
menyampaikan laporan tentang peristiwa berdarah yang terjadi tahun silam
di Bundaran Rabiah Adawiyah dan Bundaran Nahdhah. Namun usaha itu
ternyata dihalang-halangi pemerintah kudeta yang saat ini berkuasa.
Maka,
konferensi yang rencananya akan mereka adakan hari ini, Selasa, di
Kairo pun terpaksa dibatalkan. Padahal telah disiapkan laporan setebal
188 halaman yang berisi bukti-bukti pembunuhan massal yang terjadi pada
bulan Juli dan Agustus tahun silam.
Laporan yang berjudul “Sesuai
dengan Rencana, Pembantaian Rabiah dan Pembunuhan Massal terhadap Para
Demonstran di Mesir” mengangkat bagaimana kepolisian dan militer di
Mesir melakukan penembakan secara teratur dan terencana kepada para
demonstran di 6 demonstrasi. Aksi itu menyebabkan meninggal dunianya tak
kurang dari 1150 orang tanpa ada tindakan hukum terhadap para
pelakunya.
Laporan yang disiapkan selama setahun ini berisi data
dan kesaksian dari para saksi mata sebanyak 200 saksi, kunjungan ke
berbagai tempat kejadian perkara, mereview potongan video, bukti materi,
dan keterangan para pejabat.
Direktur The Arabic Network for
Human Rights Information (ANHRI), Gamal Eid, mengatakan, “Penghalangan
delegasi HRW masuk Mesir adalah sebuah skandal internasional. Eid
mengatakan bahwa HRW adalah lembaga yang cukup kredibel selama ini.
Sangat sulit mempercayai kalau diperlakukan seperti itu. Tapi kalau yang
melakukannya adalah penguasa kudeta, hal itu tidaklah aneh.”
Sementara
itu, peneliti di lembaga Al-Ahram, Yusri Azbawi, mengungkapkan
keheranannya kepada laporan HRW yang mengatakan bahwa orang-orang yang
terlibat dalam pelanggaran HAM di Mesir tidak ditindak secara hukum.
Menurutnya, HRW hanya ingin memperburuk citra Mesir di dunia
internasional. aljazeera/dakwatuna)
0 Response to "Pemerintah Kudeta Cegah Human Rights Watch Masuk Mesir"
Post a Comment