Anggota PKS Meninggal Karena Sakit Jantung, Tapi Diberitakan oleh Media Bunuh Diri

Makam Ruli Nutranta. (fb.com/madiana.havidz.9)
Makam Ruli Nutranta. (fb.com/madiana.havidz.9)

Sebuah berita  fitnah menimpa keluarga PKS di Banten. Kepala keluarganya Ruli Nutranta (46) yang adalah seorang anggota PKS yang juga merupakan Sekretaris DPD PKS Kota Tangerang Selatan meninggal Senin kemarin (8/9/2014) karena sakit jantung dan dirawat di RS Azra sejak Ahad (7/9/2014). Sejumlah  media online memberitakan kematian Ruli tersebut diakibatkan karena bunuh diri. Salah satunya merdeka.com yang memberitakan dengan judul “Sekretaris DPD PKS Tangsel yang bunuh diri dosen Mercu Buana“, Selasa dini hari (9/9/2014).

Namun berdasarkan penuturan istri almarhum, Siti Saidah Silalahi, Ruli meninggal bukan karena bunuh diri seperti yang diberitakan, tapi karena sakit jantung. Hal tersebut diungkapkannya melalui akun Facebooknya, Selasa (9/9/2014).


Siti Saidah mengungkapkan, “jangan fitnah almarhum kekasih saya dengan fitnahan keji, mati dengan cara bunuh diri melompat dari gedung. Wahai yang memfitnah, mungkin ini juga taqdirulLah agar pahala terus mengalir tidak berhenti untuk almarhum. Almarhum syahid karena sakit jantung dan dipermudah hanya dirawat 2 hari dengan kondisi membaik di akhir hayatnya.”

Bahkan, dalam status Facebook (FB) sebelumnya, Saidah menulis, "Sebulan sebelum kekasihku itu syahid, Ia menatapku lekat-lekat..'engkau istriku mujahidah, adalah perempuan yang paling tegar yang pernah kujumpai, engkau tidak pernah surut langkah walaupun fitnah mengepung di segala sisi sejak pertama aku meminangmu. Engkau selalu tersenyum,membalasnya dg kebaikan. Aku bangga padamu, teruslah begitu,tularkan pd ke3 anak kita, tularkan ghirahmu yg tak pernah padam kpd seluruh murid2mu,sekitarmu. Engkau melati putihku'...ah, Ia terlalu pemalu untuk memujiku cantik atau mengatakan cinta. tapi kalimat2nya, tatapannya, dukungannya yg tanpa jeda meniti manis pahitnya,berlikunya jalan dakwah ini berbicara lebih dari susunan kalimat-kalimat terindah."

Bukan hanya di FB, Saidah juga menulis status di WhatsApp (WA). Status WA yang tersebar sehari sebelumnya saat mendampingi jenazah suaminya, Saidah menulis, "Kubisikkan di telinganya, kekasihku, istrimu ini ridho melepaskanmu. Hampir 21 th tidak ada selain kebaikanmu & keridaanmu melepaskanmu berjihad di jalanNya. Moga Allah mengumpulkan kita di jannahNya...aku berjanji pdmu, aku tak akan hentikan langkahku di jalan ini sampai syahid juga menjemputku."

Saat doa terus mengalir pada Saidah dan keluarga, ia pun menulis status di WA, "Amin YRA...doakan saya agar kuat, mampu memuliakannya utk memandikannya, menguburkannya.. .Dialah pendukung semua langkah2 dakwah saya. Saya cemburu dengan Bidadari yg akan mengelilinginya."

Dari status-status FB dan WA yang ditulisnya sebelum dan pasca menyebarnya berita fitnah tersebut, menggambarkan bahwa suaminya mencapai husnul khatimah di akhir hayatnya.


Subscribe to receive free email updates: