BEIRUT - Pejuang Suriah telah membuat kemajuan baru
mendekati Dataran Tinggi Golan di Provinsi Quneitra yang diduduki Israel. Di
sana 26 tentara dan 17 pejuang tewas dalam pertempuran Sabtu (6/9), kata satu
kelompok pemantau.
Pertempuran telah berkecamuk di provinsi ini sejak
Agustus, ketika pejuang dan Front Al-Nusra yang berafiliasi Al-Qaida
mengambil-alih satu pos perbatasan. "Pejuang telah mengambil alih bukit
yang menghadap pos perbatasan, serta beberapa desa di dekatnya, setelah
pertempuran menewaskan sejumlah besar tentara di kedua sisi," kata
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman, Ahad
(7/9).
Pada Sabtu, rezim mencoba untuk merebut kembali desa
Msahra. "Tetapi gagal", kata Abdel Rahman.
Pertempuran pun meninggalkan 43 orang tewas di kedua
sisi. Selama pertempuran Sabtu, pejuang juga menyita sederetan puncak-puncak
bukit baru.
Observatory mengatakan pertempuran di sekitar Quneitra
telah membunuh sekitar 70 loyalis dan puluhan pejuang sejak akhir Agustus.
Selama berbulan-bulan, pejuang telah berusaha untuk mengambil kontrol penuh
Damaskus selatan, Provinsi Daraa di perbatasan Yordania, dan Quneitra.
Di tempat lain, pesawat tempur rezim melakukan serangan
baru terhadap wilayah yang jatuh di bawah kendali Negara Islam (ISIS/IS) di
provinsi timur Deir Ezzor dan provinsi utara Raqa. Serangan udara di Raqa
menewaskan dua anak, kata Observatorium.
Para pemantau dan aktivis yang berbasis di Inggris itu
sementara melaporkan beberapa mortir yang diluncurkan dari posisi pejuang ke
Abbasiyeen Square dan daerah lain di pusat Damaskus. Penembakan terjadi tiga
pekan memasuki pertempuran besar di Kabupaten Jobar, Damaskus timur, yang rezim
mencoba untuk merebut kontrol daerah itu dari pejuang.
Pada Ahad, angkatan udara melakukan 10 serangan udara
terhadap posisi pejuang di timur Damaskus, kata Observatorium, dan dilaporkan
tidak ada korban. Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 191.000 orang sejak
Maret 2011. (ROL/kabarpapua.net)