Inilah Kontroversial Seputar Ahok

Pemerhati masalah sosial politik dan hukum dari Center For Studies and Informations (CSI), William Zai dalam diskusi mencari sosok gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang ideal menyatakan bahwa Wagub DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahja Purnama bernama asli Zhong Wan Xie alias Basuki Indra selama hampir dua tahun memimpin Jakarta lebih banyak menjadi beban (liabilities) dibanding sebagai aset. 

Diberitakan oleh laman Gebraknews pada Ahad (14/9/2014), William Zai menuding bahwa Ahok selama ini memerankan karakter preman, urakan dan kriminal. Hal inilah, menurutnya, yang menjadikan warga Jakarta sulit menerima Ahok sebagai pemimpin khususnya sebagai wakil gubernur.  

William merinci sejumlah catatan hitam Zhong Wan Xie alias Basuki Indra alias Basuki Tjahja Purnama alias Ahok :

1. Mempertentangkan kitab suci dengan konstitusi
2. Berencana mengusir warga miskin dari Jakarta
3. Mengusulkan membakar sepertiga Jakarta jika mau bersih dan rapi
4. Menyuruh menembak mati siswa yang tawuran
5. Menghapus wajib seragam muslim untuk siswa DKI Jakarta
6. Menyuruh tabrak mati pengendara motor yang naik jembatan layang
7. Mau melegalkan prostitusi di Jakarta
8. Mengangkat Susan yang murtad menjadi Lurah di komunitas Islam
9. Menghina Muhammadiyah munafik
10. Menuduh semua pejabat DKI bajingan dan munafik
11. Mau balik membinasakan Haji Lulung
12. Menuduh FPI massa preman
13. Mengejek Mendagri agar belajar konstitusi
14. Memecat Walikota Jaksel karena tak patuhi kontraktor China pada saat rapat
15. Menunjuk kontraktor-kontraktor China mengerjakan semua proyek non APBD
16. Menunjuk PT Askes sebagai konsultan KJS tanpa lelang
17. Mengusulkan kolom agama pada KTP dihapus
18. Membantu kemenangan Jokowi di pilpres dengan fasilitasi ratusan ribu WNA mencoblos di TPS - TPS se - DKI Jakarta
19. Mengganti pejabat-pejabat strategis Pemprov DKI dengan non muslim, termasuk kepala dinas PU, Kepala Dinas Diknas, 4 dari 6 Direktur RSUD Jakarta
20. Memberikan sebagian besar dana hibah dan bansos APBD DKI Jakarta kepada yayasan, sekolah, lembaga dan organisasi-organisasi non Islam, serta terindikasi KKN dan suap.

Begitu banyak manuver, perbuatan dan ucapan Ahok yang negatif dan kontraproduktif mengakibatkan kinerja Pemprov DKI Jakarta memburuk dan warga Jakarta makin kecewa terhadap kepemimpinan Ahok.

Semua tersebut di atas belum termasuk lebih seratus janji Ahok pada masa pilkada DKI Jakarta yang tidak dipenuhinya.

Kesempatan untuk memperbaiki kesalahan fatal Ahok,  memulihkan pertumbuhan ekonomi dan menyelesaikan masalah kota Jakarta, yang ditimbulkan oleh kegagalan Jokowi-Ahok sangat dimungkinkan melalui pemilihan sosok yang tepat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jalarta yang ditinggalkan Joko Widodo.

Mencermati kompleksitas sosial politik dan ekonomi kota Jakarta saat ini, sosok ideal untuk mengisi posisi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta adalah tokoh berpengalaman memimpin birokrasi dan warga Jakarta. Memiliki karakter dan leadership kuat, berlatar belakang TNI sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah keamanan dan ketertiban ibukota, matang dan berintegritas, tidak seperti Ahok yang merupakan mimpi buruk bagi warga Jakarta.

Demikan kurang lebih kesimpulan hasil diskusi mengenai sosok ideal gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta  dengan Wliam Zai dari CSI, yang juga merupakan Direktur Jaringan Advokat Publik (JAP).

Subscribe to receive free email updates: