Jawa Barat Kembangkan Populasi Sapi Sunda

Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mencoba mengembangkan populasi sapi rancah. Populasi sapi yang masih sedikit ini, akan dipatenkan namanya menjadi sapi sunda, dan menjadi ciri khas hewan di Jawa Barat.

Saat ini, Jawa Barat hanya bisa memenuhi kebutuhan daging sapi sebanyak 25 persen. Sehingga, provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak ini, selalu menerima daging impor baik dari luar dan dalam negeri.

"Sapi rancah ini akan kita patenkan menjadi sapi sunda, dan ini menjadi sapi khas Jawa Barat. Kita akan terus kembangkan karena populasinya masih terbatas," tutur Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jawa Barat, Dody Firman Nugraha kepada wartawan, Kamis (25/9/2014).

Dia menyebut, keberadaan sapi rancah ini masih terbatas. Berdasarkan catatan Disnak Populasi sapi rancah sekitar 52.540 ekor dan hanya tersebar di tujuh kabupaten/kota di Jawa Barat.

"Sapi rancah ini diternak oleh masyarakat dan hanya tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jabar," tutur dia.

Menurut dia, keberadaan sapi rancah tersebut berada di KabupatenCiamis sebanyak 535 ekor, Pangandaran 5.130 ekor, Tasikmalaya 7.231 ekor, Cianjur. 10.346 ekor, Sukabumi 12.897 ekor, Garut 1.842 ekor, Purwakarta 2.788 ekor, Kuningan 7.218 ekor dan Majalengka 4.553 ekor.

"Bentuk sapi ini hampir sama dengan sapi bali. Kulitnya coklat dan kakinya berwarna putih. Namun kualitas dagingnya lebih bagus ketimbang daging sapi Limousine," kata dia.

Kendati begitu, Dody mengaku bentuk sapi rancah lebih kecil dibanding sapi limousine. Namun, sapi tersebut mudah berbaur dengan masyarakat meskipun dalam kondisi ekstrem.

"Sifat sapi ini tidak liar. Mereka mudah berbaur dengan masyarakat sekitar," ucapnya.

Sapi rancah sendiri, lanjut Dody, merupakan keturunan dari Banteng. Saat ini pihaknya berupaya mengembangkan plasma nutfah untuk mengembalikan gen asli.

Menurut dia, sebagian besar sapi rancah sudah berevolusi. Masyarakat sekitar sudah melakukan perkawinan silang dengan jenis sapi lokal milik masyarakat sekitar.

"Sapi rancah merupakan keturunan dari banteng, masyarakat sekitar mengawinkan dengan sapi lokal, sehingga sekarang gennya bercampur," katanya.

Sapi rancah dengan gen asli terdapat di kawasan hutan Sancang di Garut, dan Ujung Kolun di Banten serta di Kebun Binatang Bandung. Keberadaan sapi rancah gen asli itu dapat membantu upaya pemerintah mempercepat proses pengembangan sapi rancah di Jabar.

"Kita punya balai ada beberapa ekor sapi sedang seleksi untuk dikawinkan, kita juga sedang berusaha mendekati kebun binatang untuk dikawinkan atau mengambil spermanya untuk mempercepat proses gen yang asli," katanya. (inilah/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates: