Brigade Izzuddin Al-Qossam untuk pertama kali dalam sejarah konflik dengan Israel menggunakan bahasa Ibrani dalam bagian dari perang psikologi (Psywar) yang dilancarkan ke Israel. Tentu kondisi ini sangat berpengaruh kepada masyarakat Zionis secara umum, Seperti dilansir Info Palestina, Ahad (7/9/2104).
Walaupun sebelumnya sejumlah surat yang dikirimkan kepada masyarakat Israel menggunakan bahasa Ibrani terutama pada perang 2008 dan 2012. Hal yang sama dilakukan Hizbullah dalam perangnya melawan Israel di Libanon.
Melancarkan psywar dengan menggunakan media lagu berbahasa Ibrani merupakan hal baru dan berpengaruh secara signifikan dalam kancah pertempuran dengan Zionis.
Media Hamas yang menggunakakan bahasa Ibrani terutama dilakukan untuk memblow-up peristiwa-peristiwa pertempuran, menyusul koran-koran Zionis menyebar di kalangan masyarakat Palestina, maka kondisi ini sangat mendukung dalam ketepatan serta penggunaan bahasa menurut dialek mereka.
Dengan menelusuri situs dan jejaring sosial Zionis ataupun Youtube dapat ditemui mereka merespon kehadiran lagu ini, beragam tanggapan terhadap nyanyian ini. Ada sebagian dari mereka yang menari-nari sambil berjoget saat mendengarkan nyanyian ini. Bahkan ada sebagian yang mengatakan, nyanyian tersebut telah memasuki semua lapisan masyarakat Zionis.
Menyebar Secara Masif dan Tak Terbendung
Kecepatan penyebaran nasyid tersebut tidak bisa terbendung oleh Israel dan hal ini yang membuat masifnya warga Israel “menikmatinya” dan bahkan membantu mendistribusikannya kepada teman, family atau publik.
Lagu Zilzal ini terus hadir di tengah-tengah masyarakat Zionis bahkan hingga paska perang. Stasiun chanel 10 Zionis bahkan dalam laporanya, Kamis (4/9) menyebutkan, nasyid yang disebarkan gerakan Hamas mulai awal perang yang diberi judul “Gemparkan Keamanan Israel” dengan mengunakan bahasa Ibrani membuat sejumlah kalangan jatuh mentalnya. Video nasyid tersebut tersebar dengan berbagai format di internet dan telah ditonton hingga ratusan ribu pengguna. Hal ini menunjukan bahwa media lagu telah merasuki media jejaring sosial Israel bahkan sebagiannya tersihir dan kembali membagikannya.