Susul Golkar, Demokrat Tegaskan Tak Berminat Kursi Kabinet Menteri Jokowi

Jakarta - Menyusul penegasan dari Partai Golkar melalui Wakil Ketua Umumnya, Agung Laksono bahwa tidak ada kader partainya yang berhasrat duduk di kursi Menteri kabinet Joko-Kalla. Kini Partai Demokrat (PD) pun menegaskan ketetapan yang sama.

Diberitakan oleh Spektanews, Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan menyatakan bahwa PD tak menginginkan kursi menteri di kabinet Joko –Kalla untuk Periode 2014-2019. PD lebih memilih berada di luar pemerintahan dan menjadi partai penyeimbang.

"Sudah ada keputusan DPP bahwa Partai Demokrat sebagai penyeimbang dan tidak ingin kursi menteri di kabinet mendatang," ujar Syarief Hasan, di Jakarta, Kamis (18/9).

Syarief juga menegaskan bahwa sejak semula partainya berkomitmen untuk tidak akan masuk koalisi partai Joko-Kalla untuk bergabung bersama partai koalisi PDI Perjuangan, PKB, Partai Hanura dan Partai Nasdem.

"Tidak ada nama kader Demokrat yang disiapkan untuk menjadi menteri apapun," katanya.

Kendati demikian, jika ada kader Partai Demokrat yang dipercaya Presiden terpilih Joko Widodo untuk duduk di kursi pemerintahan maka harus mendapat izin dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

Syarief mengatajan jika sejak awal partainya telah sepakat memilih opsi penyeimbang dan mengkritisi kebijakan pemerintah jika dinilai tidak berpihak kepada rakyat dan merugikan bangsa Indonesia.

"Tapi jika keputusan atau kebijakan yang diambil positif dan pro-rakyat maka tidak ada alasan Partai Demokrat tak mendukungnya," pungkas Syarief.
SPEKTANEWS (Jakarta) Menyusul penegasan dari Partai Golkar melalui Wakil Ketua Umumnya, Agung Laksono bahwa tidak ada kader partainya yang berhasrat duduk di kursi Menteri kabinet Joko-Kalla. Kini Partai Demokrat (PD) pun menegaskan ketetapan yang sama.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan menyatakan bahwa PD tak menginginkan kursi menteri di kabinet Joko –Kalla untuk Periode 2014-2019. PD lebih memilih berada di luar pemerintahan dan menjadi partai penyeimbang.
"Sudah ada keputusan DPP bahwa Partai Demokrat sebagai penyeimbang dan tidak ingin kursi menteri di kabinet mendatang," ujar Syarief Hasan, di Jakarta, Kamis (18/9).
Syarief juga menegaskan bahwa sejak semula partainya berkomitmen untuk tidak akan masuk koalisi partai Joko-Kalla untuk bergabung bersama partai koalisi PDI Perjuangan, PKB, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
"Tidak ada nama kader Demokrat yang disiapkan untuk menjadi menteri apapun," katanya.
Kendati demikian, jika ada kader Partai Demokrat yang dipercaya Presiden terpilih Joko Widodo untuk duduk di kursi pemerintahan maka harus mendapat izin dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Syarief mengatajan jika sejak awal partainya telah sepakat memilih opsi penyeimbang dan mengkritisi kebijakan pemerintah jika dinilai tidak berpihak kepada rakyat dan merugikan bangsa Indonesia.
"Tapi jika keputusan atau kebijakan yang diambil positif dan pro-rakyat maka tidak ada alasan Partai Demokrat tak mendukungnya," pungkas Syarief.
- See more at: http://www.spektanews.com/2014/09/susul-golkar-demokrat-tegaskan-tak.html#sthash.K3RFtXaw.dpuf

Subscribe to receive free email updates: