Ejek Air Asia yang Hilang, Fox News Dikecam

anggota Basarnas Pontianak menunjukkan lokasi pencarian Pesawat Air Asia QZ8501
Hilangnya pesawat Air Asia dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, Minggu (28/12/2014) justru menjadi bahan ejekan oleh seorang pembawa acara Fox News Anna Kooiman. Atas tindakannya itu, Kooiman mendapat banyak kecaman di internet.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu, Kooiman mewawancarai mantan juru bicara asosiasi keselamatan penerbangan (FAA) Scott Brenner, untuk membuat spekulasi apa penyebab hilangnya pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501.

Kooiman dalam wawancara bertanya, apakah pilot-pilot asing mendapat kesulitan karena mereka mendapat pelatihan menggunakan sistem metrik. Dia menyindir tentang perbedaan standar yang digunakan di negara asing (Indonesia).

"Bahkan saat kita berpikir tentang temperatur, itu Fahrenheit atau Celcius. Itu kilometer atau mil. Anda tahu, semua tentang pelatihan mereka bisa serupa tapi berbeda," kata Kooiman. Sementara Brenner menyebut tentang ketergantungan pada pilot otomatis.

Menurut Brenner, pilot-pilot Amerika Serikat (AS) sangat terlatih mengendalikan pesawat dalam cuaca buruk, karena mereka benar-benar menerbangkan pesawat, berbeda dengan pilot-pilot asing yang disebutnya mengandalkan pilot otomatis.

Pesawat AirAsia yang hilang dikendalikan oleh pilot asal Indonesia, Kapten Irianto, yang merupakan mantan perwira TNI Angkatan Udara. Brenner mengklaim fakta sebagian besar insiden jatuhnya pesawat, adalah karena kesalahan pilot.

Hal itu, kata dia, karena dalam situasi sulit pilot harus harus melakukan penerbangan manual. Lebih lanjut, Kooiman bersikeras melanjutkan pertanyaannya soal perbedaan sistem standar ukuran, yang dinilai banyak pengguna internet sebagai hal konyol.

Kooiman bertanya apakah perbedaan sistem pengukuran yang menjadi penyebab, sehingga membuat penerbangan internasional menjadi tidak aman. Beberapa pengguna Twitter mempertanyakan relevansi pertanyaan Kooiman.

Seorang pengguna menulis, bahwa semua spekulasi media adalah hal konyol, tapi Kooiman melakukan yang lebih buruk. Bahkan seorang jurnalis penerbangan menyebut Kooiman memenangkan penghargaan manusia terbodoh. (viva)

Subscribe to receive free email updates: