Presiden Brasil Dilma Rousseff (Foto:Reuters) |
Pemerintah Brasil dan pemerintah Belanda akhirnya menarik Duta Besarnya yang ada di Indonesia sebagai bentuk kedua negara memprotes pelaksanaan eksekusi mati warganya.
Di antara terpidana yang dieksekusi mati pada Ahad (18/1/2015) dini hari terdapat seorang warga Brasil bernama Marco Archer Cardoso Moreira (53) dan warga Belanda bernama Ang Kim Soei.
Presiden Brasil, Dilma Rousseff, menyatakan menarik duta besarnya
di Indonesia sebagai bentuk protes atas eksekusi mati tersebut.
"Hubungan antara kedua negara telah terpengaruh. Duta besar Brasil di
Jakarta telah dipanggil," kata Rousseff seperti dilansir dari BBC,
Minggu (18/1/2015).
Marco, kata Rousseff, merupakan warga negara pertama yang
dieksekusi mati di luar negeri. Sebab itu, dia mengaku kecewa dan marah
dengan pemerintah Indonesia.
Rousseff juga mengaku telah menghubungi presiden Joko Widodo terkait eksekusi mati Marco. Namun, presiden Joko Widodo menolak untuk membatalkan eksekusi tersebut.
Sementara itu, pemerintah Belanda melalui Menteri Luar Negeri-nya Bert Koenders menolak tegas hukuman mati terhadap Ang.
"Hukuman ini tidak dapat diterima martabat manusia," kata Bert. (oke/kabarpapua.net)
0 Response to "Brasil dan Belanda Tarik Dubes dari Indonesia Memprotes Eksekusi Warganya"
Post a Comment