Mobil Terbang Tak Lagi Mimpi

Mobil Terbang Tak Lagi Mimpi
AeroMobil saat melakukan uji coba
Mobil terbang mungkin merupakan kendaraan impian bagi kebanyakan pengemudi di berbagai wilayah perkotaan yang selalu dihantui dengan kemacetan. Sejauh ini, mobil terbang biasanya hanya menjadi penghias dalam sebuah film fiksi yang membumbungkan angan-angan banyak manusia.

Namun kini, kendaraan canggih tersebut ternyata bakal hadir di kehidupan nyata. Ya, mobil dua alam yang dapat melesat di jalan raya dan melanglang bebas di udara.

Kabar mengejutkan itu baru-baru ini digembar-gemborkan Aeromobil, perusahaan otomotif asal Slovakia. Mereka mengaku telah sukses mengembangkan alat transportasi paling revolusioner di bumi. Setelah melakukan beberapa uji coba, Aeromobil kini menyatakan kesiapannya meluncurkan mobil terbang yang diberinama Flying Roadster alias Aeromobil 3.0.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Aeromobil, Juraj Vaculik, seperti dilansir Autoevolution, mobil terbang itu akan diproduksi secara terbatas. Peluncuran sedianya akan dilakukan pada 2017 mendatang.

"Saya rasa orang akan mencari alat transportasi ini karena akan sangat efisien untuk mobilitas mereka," kata Vaculik.
VIDEO: Jagoan Terbaru Mobil Terbang, Seberapa Dahsyat?
Aeromobil2.5. (Foto: Autoblog)

Ia juga mengatakan, sebenarnya konsep mobil terbang sudah diinisiasi sejak 1990 hingga 1994 silam. Pengembangan konsep dilaporkan menghabiskan waktu sampai 15 tahun yakni 1995 sampai 2010, hingga bisa diterbitkan prototipe pertama pada 2013 lalu dengan nama AeroMobil 2.5.

Pada saat membuat model pertama, tampang mobil ini terlihat sangat aneh dan memiliki banyak permasalahan saat digunakan di jalan aspal. Namun kini, mobil tersebut sudah hadir mumpuni dan siap menjawab kebutuhan masyarakat modern.

Flying Roadster dikatakan hanya dapat mengangkut dua orang penumpang. Mobil ini memiliki panjang enam meter, lebar 2,24 meter (sayap dilipat), lebar sayap 8,32 meter (saat dibentangkan) dan berat kosong mencapai 600 kilogram.

Canggihnya Flying Roadster
Menurut Juru bicara AeroMobil, Tatiana Veber, kendaraan terbang yang memiliki sayap terlipat ini telah mengadopsi teknologi baik mobil dan pesawat. Bentuknya pun hasil kawin silang dua kendaraan tersebut, yakni setengah bagian berbentuk mobil, setengahnya lagi berbentuk pesawat.

AeroMobil diklaim semakin menarik karena mengusung mesin hybrid, sehingga bisa juga menggunakan bahan bakar minyak seperti bensin.

"Mobil ini dibangun untuk bahan bakar biasa untuk mesin Rotax 912 ULS. Mobil ini merupakan kendaraan masa depan yang sangat canggih karena dijejali beragam teknologi mutakhir," ujar Veber seperti dilansir Rushlane.
VIDEO: Canggihnya Mobil Terbang
Aeromobil saat diujicoba terbang di Austria. (Foto: Aeromobil)

AeroMobil 3.0 atau Flying Roadster ini menggunakan mesin Rotax 912 berkapasitas 1.352cc, dengan konfigurasi mesin Boxer empat silinder. Mesin ini sudah dilengkapi dengan sistem pendinginan cair dan oli sehingga suhu mesin lebih stabil. Mesin Rotax 912 ini diklaim sanggup menyemburkan tenaga sampai 100 daya kuda pada putaran mesin 5.800 rpm.

Ia menjelaskan, Aeromobil generasi ketiga ini adalah mobil terbang yang dapat mengudara sejauh 700 kilometer dengan tangki penuh. Saat sayapnya terlipat, ukuran mobil terbang ini cukup di satu posisi
parkir. Tak hanya di udara, mobil ini juga bisa dintegrasikan dengan kondisi lalu lintas jalanan umum.

"Untuk mengudara, mobil ini tak memerlukan landasan pacu pesawat terbang. Mobil terbang ini bisa lepas landas di jalan normal. Hanya saja, landasan ini harus memiliki jarak panjang yang kosong sekira 200 meter," ujar Veber.
Aeromobil 3.0. (Foto: Aeromobil)

Ketika akan terbang, lebar mobil ini juga dikatakan bakal bertambah menjadi delapan meter. Hal ini terjadi karena sayap pada mobil yang harus dibentangkan. Wujud mobil akan kembali ke posisi normal alias sayap melipat, jika kembali melesat di jalan raya.

Jika berada di darat, mobil ini bisa dipacu dengan kecepatan maksimum hingga 100 mil per jam (160 kilometer/jam) dan saat di udara sanggup mencapai kecepatan hingga 124 mph (200 km/jam).

Untuk mengemudikannya, si pembesut tak bisa sembarangan. Sebab, mereka harus mengantongi lisensi sama seperti pilot. Surat Izin Mengemudi (SIM) ini nantinya bisa digunakan di udara dan di darat.

"Bagaimanapun peraturan dan sertifikasi masih menjadi kendala besar untuk adopsi sebuah mobil terbang. Kami harus mencocokkan 100 tahun birokrasi di udara dan 100 tahun birokrasi di tanah. Ini tidak mudah. Yang pasti, nantinya pengemudi akan perlu memiliki lisensi pilot yang masih berlaku untuk mengoperasikan kendaraan di darat," tambah Juraj Vaculik.

Serupa tapi tak sama
Teknologi mobil terbang ternyata tak hanya dikembangkan Aeromobil saja. Tercatat, ada beberapa perusahaan lain yang juga tengah mengembangkan kendaraan masa depan ini. Sebut saja perusahaan
Terrafugia yang berbasis di Woburn, Massachusetts, Amerika Serikat.

Dilansir Sciencealert, tim alumni Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat, telah mengembangkan prototipe mobil terbang baru yang mereka beri nama TF-X.

Mobil terbang TF-X diklaim cocok untuk lingkungan kota yang sempit dengan ruang dan penuh dengan kemacetan. Sebab mobil terbang ini diperkirakan bakal mampu menjalani take off dan landing secara vertikal.
Tiga Mobil Terbang Siap Muncul di Kehidupan Nyata
Mobil terbang TF-X. (Foto: USA Today)

Dalam video demo, mobil ini nantinya tak butuh jalur run away laiknya pesawat guna mengudara. Pada video prototipe juga ditampilkan, mobil terbang mengudara dengan mengandalkan sayap hybrid dan propelan seperti pada pesawat terbang. Mobil ini juga dengan fleksibel dapat berubah menjadi mobil begitu mendarat, untuk kemudian melaju di jalanan.

TF-X diplot hanya berkapasitas empat penumpang, dapat diparkir dalam gudang mobil, karena bentang mobil ini tak begitu luas, hanya sebesar mobil pada umumnya. TF-X dapat menjelajah sejauh 800 km untuk sekali perjalanan dengan kecepatan mencapai 320 km per jam. Menariknya, daya mesin TF-X nantinya bisa diisi ulang dengan baterai.

Mobil terbang ini disebutkan bakal muncul di pasaran dalam 10 tahun ke depan. Untuk harganya masih tinggi, disebutkan setara dengan mobil mewah dunia. Tapi perusahaan menjanjikan ada opsi mobil
terbang yang terjangkau.

Selain TF-X, ada pula Mobil terbang Pal-V One yang merupakan hasil karya perusahaan asal Belanda. Mereka menyatakan mobil ini dalam waktu dekat sudah bisa dinikmati para konsumennya.

CEO Pal-V Europe, Robert Dingemanse, menyatakan, mobil terbang ini akan mulai dipasarkan secara global. Jumlah produksinya, 150 unit dalam setahun.
"Perusahaan untuk sementara hanya menerima pesanan dari Belanda, tetapi saya berharap kalau Pal-V bisa tersedia secara global dalam waktu dekat," ujar Dingemanse seperti dilansir Autoevolution.
Mobil Terbang Pal-V Siap Dipasarkan, Harga Rp4,7 Miliar
Mobil terbang Pal-V. (Foto: Autoevolution)


Dijelaskannya, mobil beroda tiga ini memiliki kemampuan laiknya sebuah mobil. Namun, Pal-V itu juga bisa terbang berkat sebuah rotor dan propeller yang bisa dikembangkan dalam waktu 10 menit.

Pal-V bisa mengudara hingga ketinggian di bawah 4.000 kaki atau 1.200 meter. Untuk menerbangkannya, pengemudi tidak memerlukan lisensi khusus. Soal kecepatan, mobil ini bisa tembus hingga 180 km per jam baik di udara atau di darat. Tak hanya itu, kendaraan ini hanya memerlukan lintasan yang relatif pendek untuk terbang dan mendarat.

Kendaraan ini berbobot 1.500 pon yang terbuat dari bahan rangka serat karbon, titanium, dan aluminium. Sehingga cukup ringan untuk diterbangkan. Untuk dapur pacu, Pal-V mengusung mesin bensin empat silinder yang dapat menghasilkan tenaga sebesar 230 daya kuda.

Adapun kapasitas tangki bensin dapat menampung 27 galon, dengan jarak perjalanan saat terbang mencapai 220 mil pada ketinggian rendah sekira 4.000 kaki, atau dikendarai di darat sejauh 750 mil. (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mobil Terbang Tak Lagi Mimpi"

Post a Comment