Group band
legendaris "Black Brothers" asal Papua yang terkenal dengan tembang
era tahun 70 an seperti sajojo, Hari Kiamat, Persipura dan lainnya, pada Januari 2015 lalu
menggarap album terbaru setelah hampir 30 tahun vakum dari belantara industri
musik Indonesia. Uniknya, walau berdarah Papua, personel Black Brothers yang
berjumlah Delapan orang tersebut lebih memilih lokasi syuting pembuatan video klip
di Sumatera Barat.
Beberapa
daerah seperti Kota Padang, Padang Panjang, Pesisir Selatan, Bukittinggi dan
Payakumbuh menjadi pilihan dalam penggarapan album terbaru yang diberi nama
"AM I WRONG". Dipilihnya lokasi syuting di Sumbar dikarenakan Black
Brothers kepincut dengan keindahan alam, tradisi serta budaya yang ada di Ranah
Minang.
Di samping
itu, penggarapan album terbaru ini dibantu oleh Novrial Anas, yang juga
menjabat sebagai ketua Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik
Republik Indonesia (Pappri) Sumbar. Dalam hal ini, Anas bertindak selaku
produser.
"Ini
merupakan album terbaru Black Brother setelah hampir 30 tahun vakum. Album ini
akan menjawab kerinduan seluruh penggemar, baik di Sumbar, maupun
Indonesia," sebut Novrial Anas.
Pengambilan
gambar untuk video klip Album Am I Wrong di Sumbar, lanjut Novrial Anas, sudah
barang tentu menjadi poin penting catatan sejarah musik Indonesia. Bagaimana
tidak, band sekelas Black Brothers memanfaatkan potensi di beberapa wilayah
Sumbar. "Ini bisa menjadi bentuk promosi Sumbar, kita harus bangga,"
tambahnya.
Dalam album baru itu, sebagian besar lagu yang akan diusung adalah tembang-tembang lawas mereka yang pernah jadi hits di tahun 1970-an.
Di antaranya, Hari Kiamat, Kisah Seorang Pramuria, Hilang, Derita Tiada Akhir, Terjalin Kembali, Sajojo. Di samping itu juga terdapat lagu, Huembelo, Looking for Someone, Am I Wrong.
Saat ini, personelnya telah bertambah karena ada di antara mereka sudah meninggal dunia, Hengky MS.
Saat ini, komposisi kelompok Black Brothers yang dibantu sejumlah musi muda Papua berbakat terdiri dari Shandy Bettay (vokal), Amry MK (terompet) David Junus (saxophone/vokal), Jean HS (lead guitar), Michael E. Rahawarin (keyboard) Bram (bass), Jhon Keff (keyboard/drum), Iskandar Assor (terompet), James (gitar), Carry Assor (trombone), Leon Picauly (bass).
Sebelumnya, pada 19 Januari 2015 malam, grup Black Brothers menyapa para penggemar lewat beberapa tembang kenangan
yang hits di era tahun 70-an di Padang. Bahkan pada ksempatan tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pun ikut berdendang bersama.
Pada kesempatan tersebut Black Brothers mengungkapkan kebahagiaannya telah dapat kembali ke Tanah Air.
“Kami senang dapat kembali ke Tanah Air dan bertemu dengan masyarakat Sumbar yang dikenal dengan keramahtamahannya,” ujar Amri MK, salah satu personel Black Brothers.
0 Response to "Setelah 30 Tahun Vakum, Black Brothers Bangkit Kembali Rekam Album dan Gelar Konser Perdana di Padang"
Post a Comment