Medsos Pengaruhi Peningkatan Kasus HIV dan AIDS

HIV/AIDS
HIV/AIDS
Media sosial (Medsos) sangat mempengaruhi peningkatan kasus HIV dan AIDS terutama di kalangan muda. Penularan HIV dan AIDS juga tinggi dipicu hubungan seks LSL (Lelaki Sama Lelaki).
 
"Bahkan ada orang dengan HIV dan AIDS masih usia sekolah/mahasiswa yang punya membuat perjanjian dalam sehari sampai tiga kali untuk melakukan hubungan seks dengan sesama lelaki dengan orang yang berbeda misalnya jam 09.00, jam 14.00 dan 21.00," ungkap Kepala Poliklinik Edelweis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Mohamad Zaenal Abidin dalam acara Temu Media Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, di Jogja Kopi Tiam, Senin (15/6).

Menurut dia, sekarang orang berkencan lewat media sosial itu seperti beli ayam goreng. Hal ini banyak dilakukan oleh Laki-laki sama laki-laki.  "Kalau hubungan seks laki-laki sama laki-laki tidak ada kekhawatiran untuk hamil. Sekarang kasus HIV dan AIDS karena hubungan seks laki-laki sama laki-laki dalam dua sampai tiga tahun ini mulai meningkat lagi dan ini merupakan trend di dunia," ujarnya.

Dikatakan dia, DIY termasuk sudah awas HIV dan AIDS karena semakin muda orang dengan HIV dan AIDS.  Abidin mengungkapkan saat ini kunjungan pasien HIV dan AIDS ke Poliklinik Edelweis RSUP Dr Sardjito per hari rata-rata 30 pasien, sedangkan per bulan sekitar 600 pasien. Sedangkan tahun 2008-2009 pasien HIV dan AIDS yang datang ke Poliklinik Edelweis hanya 10 pasien per tahun. (rol/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Medsos Pengaruhi Peningkatan Kasus HIV dan AIDS"

Post a Comment