Setelah Kebijakan Grasi Bagi Tapol dan Bebasnya Jurnalis Asing, Panglima: Demo Beratribut Bendera Kejora Meningkat di Papua

Panglima: Demo Beratribut Bendera Kejora Meningkat di Papua
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di Mabes TNI, Kamis (16/4/2015).  (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 9 Juni 2015.

Presiden, kata Panglima, menanyakan situasi Papua setelah Pemerintah mengeluarkan kebijakan membebaskan tahanan politik dan membolehkan jurnalis asing meliput dengan bebas di Papua.

Panglima mengaku menyampaikan laporan telah terjadi peningkatan aksi unjuk rasa atau demonstrasi setelah kebijakan itu. Bahkan, tidak sedikit pula massa pengunjuk rasa yang membawa bendera bintang kejora, bendera yang biasanya digunakan para pendukung Organisasi Papua Merdeka.

"Laporan dari Kapolri, tingkat demo atau unjuk rasa menggunakan bendera bintang kejora tapi pakai pakaian adat. Saya peringatkan agar prajurit tidak terpancing atas hal itu," kata Panglima kepada wartawan seusai bertemua Presiden.

Kini, kata Panglima, Markas Besar TNI sudah memerintahkan Panglima Komando Daerah Militer di Papua untuk melakukan tabulasi berbagai situasi setelah dikeluarkannya kebijakan itu. (viva/kabarpapua.net)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Setelah Kebijakan Grasi Bagi Tapol dan Bebasnya Jurnalis Asing, Panglima: Demo Beratribut Bendera Kejora Meningkat di Papua"

Post a Comment