Fenomena ini disikapi serius oleh pengamat politik NCID Jajat Nurjaman. Menurut Jajat, pemerintah seakan membiarkan materi-materi propaganda Papua Merdeka menyebarluas di masyarakat.
“Jokowi dan BIN harusnya sudah bergerak untuk menutup penyebaran materi propaganda seperti ini. Begini, Jokowi dan BIN punya kemampuan untuk mencegah dan menutup, kenapa diam saja? Apakah ingin Papua benar lepas dari Indonesia?” ujar Jajat, di Jakarta, Sabtu (8/8).
Jajat menambahkan, semakin hari materi propaganda yang diciptakan oleh Juru Bicara Papua Merdeka Benny Wenda semakin sadis. Sadis dalam artian disusun dan diciptakan dengan sedemikian rupa sehingga orang yang belum memahami sejarah dapat terperdaya untuk percaya propaganda mereka.
“Coba lihat saja presentasi Papua Merdeka yang diunggah oleh akun YouTube Free West Papua NL baru-baru ini. Sadis! Orang yang kurang paham bisa saja jadi percaya bahwa Republik Indonesia adalah penjajah, dan rakyat Papua sekarang dalam kondisi terjajah. Ini bisa membahayakan keutuhan NKRI,” tutup Jajat.
Sebelumnya, mulai beredar di masyarakat video presentasi berjudul “FWPC Powerpoint Presentation (video)”. Sampai dengan berita ini terbit, presentasi yang diunggah oleh akun YouTube Free West Papua NL pada 25 Juli 2015 masih dapat diakses pada URL https://youtu.be/UqsYiXJ51Vg. (ABP/Pribuminews)
0 Response to "Presiden Jokowi Dinilai Lakukan Pembiaran Terhadap Kampanye Papua Merdeka"
Post a Comment