Mengapa Semua Diam, Ketika Pencari Suaka Muslim Dipaksa Menjadi Kristen di Eropa

 
Muncul tren pindah agama di kalangan imigran Timur Tengah yang berupaya mencari suaka di Jerman. Penelusuran kantor berita Associated Press, Sabtu (5/9), menunjukkan cukup banyak imigran yang sebelumnya memeluk Islam, memilih masuk Kristen setibanya di Jerman. Dengan berpindah agama maka alasan pengajuan suaka bahwa mereka berisiko dieksekusi mati seandainya dideportasi ke kampung halaman, berpeluang besar diterima.
 
Di Ibu Kota Berlin, setidaknya 80 imigran antre dibaptis di Gereja Trinitas. Gereja Lutheran di Kota Hannover melaporkan kondisi serupa, dengan mayoritas pendatang asal Iran mengajukan permohonan pindah agama.

Salah satu keluarga imigran yang baru saja pindah agama adalah Mohammed Ali Zonoobi. Pengungsi asal Kota Shiraz, Iran, ini awal pekan ini dibaptis di Gereja Trinitas Kota Berlin. Dia sekarang punya nama baru Martin.

Martin mengajak seluruh keluarganya, istri dan dua anaknya, untuk ikut pindah agama. Martin membantah masuk Kristen hanya demi dapat suaka. Sebaliknya, sang istri Afsaneh, lebih jujur. “Dengan begini anak kami bisa punya masa depan lebih baik dan berpeluang merasakan pendidikan yang bermutu di Jerman.”

Imigran Iran lainnya, Vesam Heydari, membenarkan motif suaka itu. Heydari yang memang beragama Kristen, pada 2009 mengajukan suaka kepada pemerintah Norwegia, tapi ditolak.

Dia lalu beralih ke Jerman karena kabarnya alasan ancaman kebebasan beragama biasanya diterima. Sesampainya di Negeri Panzer, dia kaget karena sudah banyak imigran lain yang memakai alasan serupa. Heydari merasa dirugikan, karena sebagai penganut Kristen asli malah harus mengantre evaluasi suaka gara-gara banyak yang pindah agama mendadak.

“Mereka tidak tulus (pindah agama), alasannya jelas untuk bisa tetap tinggal di Jerman,” tudingnya.

Pendeta Gereja Trinitas Berlin, Gottfried Martens, mengaku tak mempermasalahkan apapun alasan imigran bersedia dibaptis. Dia merasa pemeluk Kristen debutan di gerejanya rajin beribadah. Berkat imigran asal Iran dan Afghanistan yang pindah agama, Martens mengaku jumlah jemaat gerejanya meningkat dari ‘cuma’ 150 orang, menjadi 600-an orang.

“Apapun alasannya, meningkatnya jumlah jemaat kami ini adalah keajaiban,” kata Martens.

Kementerian Imigrasi dan Pengungsi Jerman menolak berkomentar tentang kebenaran isu pindah agama demi memperoleh suaka. Jerman dalam beberapa bulan ke depan akan memprioritaskan pengungsi asal Suriah. Jumlahnya diperkirakan mencapai 800 ribu orang hingga akhir tahun nanti.

Kedatangan warga Suriah ke Eropa menghindari perang saudara dan ISIS itu membuat imigran lain yang datang demi motif ekonomi kelimpungan. Contohnya adalah imigran asal Afghanistan. Negara mereka dianggap pemerintah Jerman kini lebih stabil. Hasilnya, cuma 40 persen suaka warga Afghanistan yang diterima sepanjang 2014-2015 seperti dilansir dari laman Lingkarannews.com dikutip dari Merdeka.com.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Semua Diam, Ketika Pencari Suaka Muslim Dipaksa Menjadi Kristen di Eropa"

Post a Comment