Kabar wafatnya Pak Raden disebarkan asisten Pak Raden, Prasodjo Chusnato Sukiman melalui jejaring sosial.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, telah wafat kakek kami tercinta, Drs Suyadi (Pak Raden) pada hari Jumat malam jam 22.20 WIB," demikian akun Facebook Prasodjo, Jumat (30/10) malam.
Prasodjo meminta masyarakat Indonesia agar membukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya segala kesalahan, khilaf dan kekurangan.
"Semoga yang pergi diberikan tempat yang indah, dimasukkan ke dalam barisan orang yang beriman, diterima segala amal ibadahnya, menjadikan segala karyanya cahaya yang menerangkan," ucap Prasodjo.
Pak Raden sebelumnya sempat dirawat di RS Pelni akibat tidak sadarkan diri.
Sejak pukul 24.00 WIT semalam, jenazah Pak Raden telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Petamburan, Jakarta.
"Jenazah disemayamkan di rumah Pak Raden Jalan Petamburan 3, No 27, Jakarta Pusat," demikian pesan singkat dari Manajer Pak Raden, Prasodjo Chusnato di Jakarta pada Sabtu (31/10) dini hari. Rencananya, jenzah akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.
Suyadi yang lahir di Jember, Provinsi Jawa Timur, meninggal dunia pada usia 82 tahun di rumah sakit yang berlokasi di Petamburan, Jakarta.
Pak Raden, karakter antagonis dalam serial sandiwara boneka Si Unyil yang ditayangkan di TVRI pada era 1980-an. Sudah sejak sekolah dasar ia tertarik dengan dunia menggambar.
Ketertarikannya itu dimulai ketika ia melihat gambar-gambar di buku pelajaran membaca. Tahun 1940-an, ia bersekolah di Europese Lagere School (ELS), sekolah yang sebenarnya hanya untuk kulit putih. Tetapi orangtuanya, Subekti Wirjokoesoemo, seorang Patih di Surabaya, Jawa Timur, tidak membolehkannya belajar menggambar.
Masa kecilnya dihabiskan dengan bersekolah di ELS, sekolah setingkat SD yang khusus ditujukan untuk anak kulit putih dan pribumi dari golongan tertentu.
Dia meneruskan sekolahnya di SMP lalu Voorbereindend Hoger Onderwijs (VHO), Geneskundige Hoge School (sekarang SMA 2), Surabaya, Jawa Timur.
Pak Raden kemudian meneruskan kuliah di ITB jurusan senirupa (1952). Setelah lulus kuliah pada 1961-1964 ia berangkat ke Paris, Prancis, untuk mengikuti sebuah program beasiswa yang di berikan oleh Pemerintah Prancis.
Di Paris, ia bekerja sebagai tenaga animator di Les Cineast Associest dan pelukis animasi Les Film Martin Boschet. Ia kemudian memilih keluar dari pekerjaannya dan memutuskan bekerja penuh sebagai seniman perupa. Persisnya, ilustrator atau senirupa aplikasi. (Republika)
0 Response to "Inalillahi, Pak Raden Meninggal Dunia "
Post a Comment