Apa Persamaan dan Perbedaan Novel “Ayat-Ayat Cinta” dan “Ayat-Ayat Cinta 2”?

Habiburrahman El Shirazy menandatangani novel
Setelah menunggu 10 tahun, akhirnya dahaga para penggemar dan penikmat novel “Ayat-Ayat Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy akan terpuaskan. Sastrawan yang dijuluki “Novelis No. 1 Indonesia” itu menulis sekuel novel tersebut, “Ayat-Ayat Cinta 2”.

Novel “Ayat-Ayat Cinta 2” diterbitkan oleh Republika Penerbit, dan diluncurkan sekaligus  dibedah perdana di Ponpes Modern Ummul Quro, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11). Acara yang dihadiri sekitar 4.000 santri itu menampilkan Habiburrahman El Shirazy dan jurnalis senior Republika yang juga cerpenis dan novelis, Irwan Kelana.

Apakah persamaan dan perbedaan novel “Ayat-Ayat Cinta 2” dibandingkan “Ayat-Ayat Cinta” yang terjual lebih sejuta eksemplar?  “Persamaannya antara lain, kedua novel tersebut romansnya sama-sama menggetarkan hati,” kata Habiburrahman El Shirazy.

Sastrawan yang merupakan alumnus Al Azhar University Kairo, Mesir itu mengemukakan, novel “Ayat-Ayat Cinta” (AAC) mengisahkan perjuangan Fachri mendapatkan cinta sejati seorang wanita salehah yang menjadi istrinya  (Aisha).

“AAC 2 mengisahkan perjuangan panjang Fachri menemukan kembali istrinya, Aisha, yang hilang selama bertahun-tahun di Palestin,” ujar sastrawan yang akrab dipanggil Kang Abik itu.

Habiburrahman El Shirazy menandatangani novel
Persamaan lain novel "Ayat-Ayat Cinta" (AAC) dan AAC 2, kata Habiburrahman El Shirazy, suspensnya. “Kedua novel tersebut sama-sama menegangkan,” tutur penulis yang berlatar belakang seorang santri itu.

Ia menjelaskan, di AAC, Fachri sampai harus masuk penjara karena dituduh memperkosa gadis Mesir. “Di AAC 2, Fachri hampir mati terbunuh ketika melawan seorang Yahudi, demi menolong seorang Muslimah yang hendak diperkosa oleh Yahudi jahat tersebut,” papar Habiburrahman.

Masih ada persamaan lainnya, antara lain keindahan akhlak Islam. Pada AAC, Fachri menolong seorang wanita Amerika, non-Muslim, bernama Alicia yang saat itu berpakaian tidak islami. Di AAC 2, Fachri menolong beberapa orang non-Muslim yang sangat membenci Islam.

“Semua itu untuk menunjukkan keindahan akhlak Islam, sehingga akhirnya mereka tertarik kepada Islam. Setidaknya pandangan mereka tentang berubah, dari semula membenci, jadi mengagumi Islam,” kata Habiburrahman.

Setelah menunggu 10 tahun, akhirnya dahaga para penggemar dan penikmat novel “Ayat-Ayat Cinta” karya Habiburrahman El Shirazy akan terpuaskan. Sastrawan yang dijuluki “Novelis No. 1 Indonesia” itu menulis sekuel novel tersebut, “Ayat-Ayat Cinta 2”.

Novel “Ayat-Ayat Cinta 2” diterbitkan oleh Republika Penerbit, dan diluncurkan sekaligus  dibedah perdana di Ponpes Modern Ummul Quro, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11). Acara yang dihadiri sekitar 4.000 santri itu menampilkan Habiburrahman El Shirazy dan jurnalis senior Republika yang juga cerpenis dan novelis, Irwan Kelana.

Habiburrahman menyebutkan, perbedaan novel “Ayat-Ayat Cinta” (AAC) dengan AAC 2, terutama mengenai setting tempat. AAC mengambil latar tempat di Mesir.  Di Negeri Seribu Menara itu  Fachri  (tokoh utama dalam novel AAC) berhadapan dengan tantangan bagaimana menunjukkan keindahan dan kebenaran Islam.

“Termasuk tantangan dalam mengejar cita-citanya menjadi sarjana Al Azhar University Kairo, yang hampir saja batal karena dia dituduh melakukan perkosaan terhadap seorang gadis Mesir,” kata Habiburrahman El Shirazy.

Sedangkan AAC 2, ujar Habiburrahman, mengambil  setting tempat  di Edinburgh, Skotlandia, Inggris Raya. “Tantangan Fachri di Inggris Raya adalah berhadapan dengan orang-orang Eropa yang sangat membenci Islam dan berada langsung di Tanah Eropa,” papar Habiburrahman El Shirazy. (Republika)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Persamaan dan Perbedaan Novel “Ayat-Ayat Cinta” dan “Ayat-Ayat Cinta 2”?"

Post a Comment