Matahari di Atas Ka’bah, Kesempatan untuk Mengoreksi Arah Kiblat



Foto: emirates247.com
Akhir Mei ini, tepatnya 26-30 Mei pukul 16:18 WIB, matahari akan berada tegak lurus tepat di atas Ka’bah. Menurut Ketua Lembaga Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin ini kesempatan untuk mengoreksi arah kiblat shalat umat Islam di Indonesia jika masih kurang yakin dengan arah kiblat selama ini.

"Matahari berada pada lintang Mekah sekitar 26-30 Mei, tepat pukul 16:18 WIB. Mulai dari waktu tersebut hingga 5 menit setelahnya, pengukuran masih akurat. Jika ada masjid atau mushala yang kurang akurat arah kiblatnya, waktu tersebut adalah waktu yang tepat untuk mengoreksi,"  ungkap Djamaludin.

Menurut Djamaludin, fenomena ini tidak mengubah arah kiblat. Beliau hanya menyarankan kepada umat Islam untuk memperbaiki arah kiblat jika merasa pengukuran arah kiblatnya tidak akurat. Pada jam tersebut dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melihat arah kiblat yang sesuai karena matahari berada tegak lurus di atas Ka'bah.

"Arah kiblat tidak berubah. Hanya saja kadang kita tidak akurat mengukurnya atau hanya berdasarkan perkiraan. Nah, sekarang saatnya mengoreksi," ujarnya.

Menurutnya, tidak ada mekanisme di bumi yang menyebabkan perubahan atau pergeseran arah kiblat. Bahkan gempa bumi yang mampu menggeser lempeng bumi sekalipun tidak akan menyebabkan perubahan atau pergeseran arah kiblat.

"Banyaknya masjid yang arahnya tidak tepat mengarah ke Masjidil Haram di Mekah bukan disebabkan oleh perubahan arah kiblat tapi karena ketidakakuratan pengukuran saat awal pembangunan," katanya.

Pada waktu-waktu tertentu setiap tahun, jelasnya, Matahari berada tepat di atas Kota Mekah. Fenomena ini dapat digunakan untuk menentukan atau mengoreksi arah kiblat suatu bangunan dengan memperhatikan bayangan suatu benda lurus yang berdiri tegak pada waktu yang tepat.

Fenomena Matahari tegak lurus di atas Ka'bah ini biasanya terjadi dua kali dalam satu tahun. LAPAN memprediksi, selain tanggal 26-30 Mei 2014 pukul 16:18 WIB, fenomena ini juga akan terjadi lagi pada 14-18 Juli nanti, pukul 16:27 WIB untuk wilayah Jawa dan Sulawesi.

Untuk Wilayah Papua

Untuk tanggal 26-30 Mei maupun 14-18 Juli, fenomena itu tidak bisa diamati untuk wilayah Indonesia Timur, terutama Papua. Mengingat saat matahari tepat berada di atas Ka’bah itu, di wilayah Papua sudah lewat waktu maghrib. Djamaludin menyampaikan bahwa untuk Papua fenomena tersebut telah terjadi pada 12-16 Januari lalu, dan akan berulang lagi pada 27 November - 1 Desember nanti pukul 16:09 WIT. (viva/kabarpapuanet)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Matahari di Atas Ka’bah, Kesempatan untuk Mengoreksi Arah Kiblat"

Post a Comment