Pemerintahan Perdana Menteri Turki Muhammed Thayeb Erdogan,
akhirnya bisa mewujudkan keinginan mayoritas rakyatnya untuk mengembalikan Aya
Sofia sebagai masjid. Subuh (1/6/2014)
simbol penaklukan Bizantium oleh Islam itu pun kembali menjadi tempat
mengagungkan Asma Allah.
Jutaan masyarakat Turki memadati pelataran Aya Sofia, untuk
melaksanakan shalat Subuh perdana di masjid yang merupakan simbol kejayaan
Islam di Eropa itu. Suasana haru menyelimuti seluruh jamaah yang hadir. Pasalnya,
telah sekitar 79 tahun yang lalu, tepatnya pada 1935, Pemerintahan Turki Kemal Pasha
melarang penggunaan Aya Sofia sebagai masjid dan mengubahnya menjadi museum. Akhirnya
kerinduan rakyat Turki untuk bisa bersujud di masjid yang merupakan landmark
Istambul dan Turki itu pun bisa terwujud. Layaknya hari raya Idul Fitri atau pun Idul Adha, selepas shalat subuh bersejarah itu pun seluruh jamaah terus menerus bertakbir, bertahmid, dan bertahlil.
Setelah menaklukkan Bizantium, pada tahun 1453 M, Sulthan
Muhammad al-Fatih membeli Gereja Aya Sofia dengan uang pribadinya sendiri, lalu
mengubahnya menjadi masjid. Selama hampir
lima abad (482 tahun) Aya Sofia adalah masjid kebanggaan umat Islam sedunia. Namun
pada tahun 1935, Kemal Pasha melarang penggunaan Aya Sofia menjadi masjid dan mengubahnya sebagai museum. Pemerintahan demokratis Erdogan yang langsung
dipilih oleh rakyat itu pun bisa mewujudkan harapan seluruh rakyatnya.
Gemuruh takbir kembali bergema seperti berabad yang lalu. Tangis
haru kembali menyeruak di tengah jutaan jamaah yang hadir dalam shalat subuh perdana
yang langsung diimami oleh Sekjen Organisasi Tahfidz Internasional, Syeikh
Abdullah Basshfar.
Saksikan tayangan shalat subuh perdana di Masjid Aya Sofia itu
di laman youtube berikut ini
(MAH/kabarpapua.net)
0 Response to "(Video) Di Bawah Pemerintahan Erdogan, Alhamdulillah Aya Sofia bisa kembali menjadi Masjid"
Post a Comment